BPOB Tekan MOU denagan Pemda Wonosobo

BPOM 1
BPOB

Mercusuar.co, Wonosobo – Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) melakukan penandatanganan nota kesepahaman besama Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk pengembangan wisata dan ekonomi kreatif. Salah satu yang akan dikembangkan adalah pengembangan Geopark Dieng. Kerja sama teresebut diharapkan bisa meningkatkan industri wisata di Wonosobo dan meningkatkan lama tinggal wisatawan di Wonosobo.

Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Ramlan Kamarullah BPOB menjelaskan, nota kesepahaman tersebut merupakan bagian dari tupoksi BPOB yakni tugas koordinatif untuk melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi perencanaan, pengembangan dan pengendalian di tiga kawasan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN). Di antaranya Borobudur, Yogyakarta dan sekitarnya, Semarang, Karimun Jawa dan sekitarnya, termasuk Wonosobo.

“MoU yang kami lakukan tidak hanya di Wonosobo saja, jadi nanti ke depan kami lebih mudah mendukung dalam bentuk sarana prasarana dan non sarana untuk pengembangan pariwisata dan ekraf. Kami melihat Wonosobo ini sangat potensial, udaranya sejuk, alam indah dan ke depan akan kami godok lagi untuk kemajuan pariwisata di sini,” kata Ramlan usai pendadatanganan MoU dengan Pemkab Wonosobo, Rabu (30/11) di Pendopo Bupati.

Dia menambahkan, salah satu yang akan digarap yakni soal kawasan Geopark Dieng, yang diharapkan bisa mendongkrak pariwisata dan ekraf. Program tersebut, lanjut Ramlan, meliputi aksi pengembangan fisik dan non fisik. Pada program fisik fokus dengan pembangunan aksesibilitas di dalam kawasan.

“Sedangkan program non fisiknya antara lain rencana penyusunan induk geosite pada 10 titik di Wonosobo. Selain itu juga pengembangan ekonomi kreatif, termasuk mitigasi bencana dan pengelolaan sampah,” imbuh dia.

Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Disparbud Agus Wibowo, dia menyebutkan saat ini wacana kawasan Geopark Dieng tengah diusulkan dan tengah menunggu penetapan dari Kementerian ESDM. Agus menyebut, dalam pengembangan kawasan tersebut, ada tiga program yang menjadi konsen, di antaranya yakni geo heritage. Dikatakan Agus, di Dieng terdapat 23 geosite yang terbagi menjadi 10 titik di Wonosobo dan 13 lainnya kawasan Banjarnegara.

“Tujuan kami menyelamatkan bumi, kami ingin memberikan akses keberlagsungan dan manfaat ekonomi, yaitu dari aspek pariwisata. Geopark Dieng ini titiknya sampai Telaga Menjer, karena itu kan telaga vulkanik bukan buatan. Kami akan terus garap ini, dan nantinya juga melibatkan banyak pihak utamanya dari OPD terkait, seperti DLH dan lainnya,” tutur Agus.

Sementara itu, Bupati Afif Nurhidayat mengapresiasi kerja sama tersebut. Dia berharap ke depan akan bisa mendongkrak pariwisata dan ekonomi kreatif di Wonosobo. Namun demikian Afif tak menampik, salah satu yang harus dibenahi adalah soal infrastruktur, sebab masih banyak jalan-jalan rusak di Wonosobo.

“Pembangunan daerah itu dimulai dari pembenahan infrastruktur, karena ada multiplier effect ke semua sektor, termasuk wisatanya. Kami sedang melakukan pembenahan, target kami 2023 jalan provinsi yang rusak bisa dibenahi kami sedang terus koordinasi dengan Bina Marga Provinsi Jateng. Sehingga nanti banyak wisatawan datang, dan meningkatkan lama tinggal wisawatan yang sekarang masih rendah yakni 1,4 hari,” pungkas Afif.

Pos terkait