Bitcoin Terus Mengalami Tekanan Jual, Tren Bearish Berlanjut

Bitcoin
Bitcoin

MERCUSUAR.CO, Wonosobo 24 Juni 2024 – Bitcoin (BTC) masih melanjutkan pergerakan bearish dan berada di bawah tekanan jual yang signifikan. Berdasarkan data dari TradingEconomics, harga Bitcoin turun tipis 0,10% ke level US$ 64.360 pada perdagangan Minggu (23/6) pukul 14.50 WIB.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengungkapkan bahwa BTC telah mencapai level terendah dalam satu bulan terakhir, menyentuh level dukungan penting dari rata-rata pergerakan 50 hari, menunjukkan tren penurunan jangka pendek dalam kripto ini.

Bacaan Lainnya

Dampak Kebijakan The Fed
Menurut Fyqieh, Bitcoin terus menghadapi tekanan jual seiring dengan sinyal dari The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dari yang diharapkan. Pada Senin (17/6), Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker, mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga satu kali pada tahun ini jika perekonomian AS berjalan sesuai dengan perkiraan.

Namun, data ekonomi terbaru dari AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja stabil turut mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Fed pada bulan September. Berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang bagi Fed untuk mempertahankan suku bunga pada bulan September naik menjadi 35,9% dari sebelumnya 33,0% pada Kamis (20/6).

Dampak pada Pasar ETF BTC
Fyqieh juga menyoroti ketidakpastian yang sedang berlangsung ini berdampak pada pasar ETF BTC spot di AS. Data dari Lookonchain mengungkapkan bahwa 9 ETF secara kolektif telah menjual 1.290 BTC, yang berarti penurunan kapitalisasi pasar sebesar US$ 83,7 juta. Aksi jual ini mungkin juga berkontribusi terhadap tekanan pada harga Bitcoin.

Analisis Teknikal
Dari sisi analisis teknikal, Fyqieh mencatat bahwa dalam sepuluh hari terakhir, Bitcoin kesulitan menampilkan candle bullish yang signifikan dan telah turun hampir 5%. “Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran di bawah US$ 65.000 dengan formasi ekor panjang di candle harian, menunjukkan potensi kembalinya bullish dalam jangka waktu yang lebih pendek,” ujarnya.

Fyqieh menambahkan, meskipun BTC tetap di bawah EMA 50 hari, koin digital ini masih bertahan di atas EMA 200 hari, mengonfirmasi tren harga jangka pendek yang bearish namun tetap bullish dalam jangka panjang. Penembusan BTC di atas EMA 50 hari dapat mendorong pembeli naik ke level resistensi US$ 69.000.

Sebaliknya, Fyqieh memprediksi bahwa jika BTC turun di bawah level dukungan US$ 64.000, maka bisa terjadi penurunan lebih lanjut ke level dukungan US$ 60.365. “Angka data penjualan ritel AS, komentar pejabat The Fed, dan tren aliran pasar ETF BTC spot AS sangat berpengaruh pada pergerakan BTC selanjutnya,” tandasnya.

Dengan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian dan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi, pergerakan Bitcoin diprediksi masih akan bergejolak. Para investor diharapkan tetap waspada dan memperhatikan indikator teknikal serta fundamental untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi dinamika pasar kripto ini.

Pos terkait