MERCUSUAR.CO – Sebuah fenomena mengejutkan terjadi di Kelurahan Pasar Manggis, Jakarta Selatan, dimana banyak warga diduga berbohong terkait domisili mereka. Hal ini terungkap setelah petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di posko pengaduan penonaktifan NIK menerima banyak laporan dari warga yang mengaku masih tinggal di wilayah Pasar Manggis, padahal sebenarnya mereka sudah pindah.
Kasatpel Dukcapil Kelurahan Pasar Manggis, Ismawati, mengungkapkan bahwa banyak warga yang mendatangi posko tersebut dengan membawa surat keterangan RT dan RW yang menyatakan mereka masih berdomisili di wilayah tersebut. Namun, setelah dilakukan verifikasi lapangan, ternyata banyak dari mereka sudah tidak tinggal di sana lagi. Beberapa rumah bahkan sudah dijual dan pemiliknya telah pindah ke luar wilayah.
Meskipun demikian, Ismawati tidak berspekulasi buruk terhadap warga maupun ketua RT dan RW. Namun, ia menduga bahwa ketua RT dan RW terpaksa mengeluarkan surat keterangan domisili agar tidak terlibat dalam konflik dengan warga. Sebagai respons atas temuan ini, petugas Dukcapil kelurahan meningkatkan frekuensi verifikasi di lapangan.
Dalam pesannya kepada warga, Ismawati menegaskan pentingnya mentaati peraturan yang sudah ditetapkan. Ia meminta warga yang sudah tidak tinggal lagi di Pasar Manggis untuk segera mengurus kepindahan domisili mereka sesuai prosedur yang berlaku. Kelurahan juga akan memberikan surat pengantar untuk memudahkan proses pengurusan perpindahan alamat KTP sesuai dengan domisili warga yang baru.
Kejadian ini menunjukkan perlunya kesadaran dan ketaatan warga terhadap aturan administrasi yang berlaku, serta pentingnya upaya pemerintah dalam menertibkan dan memastikan keakuratan data kependudukan.