Babinsa di Boyolali Ini Sukses Beternak Burung Kicau

IMG 20230124 WA0010

MERCUSUAR.CO, Boyolali – Ulet, pantang menyerah dan pandai membaca peluang. Sikap seperti ini patut disematkan pada Serka Ngatinu, Babinsa Koramil 03 Mojosongo, Kodim 0724 Boyolali. Prajurit TNI AD ini sukses beternak burung kicauan.

“Tentara tidak boleh berbisnis. Tapi ini hanya untuk kegiatan juga sampingan di rumah yakni ternak burung,” ujar Ngatinu saat ditemui di rumahnya di Kampung Gatak, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/1/2023).

Ngatinu mengaku menekuni ternak burung sejak tahun 2018. Ide awal ternak burung atas keinginan pribadi. Selain untuk menciptakan peluang kerja juga untuk menambah perekonomian keluarga.

“Kita harus berbagi waktu baik waktu untuk dinas maupun waktu untuk di rumah. Waktu untuk di rumah saya manfaatkan untuk ternak ini. Biar kalau di rumah ada yang saya kerjakan, bisa menghasilkan untuk tambahan, saya punya banyak waktu di luar dinas untuk keluarga untuk anak untuk istri,” ujarnya.

Ngatinu mengatakan, ada banyak jenis burung yang dipelihara. Saat ini yang ditangkarkan adalah burung murai batu. Sedangkan yang lain jenis burung untuk perlombaan, seperti burung kacer, cocak hijau, pentet, serta burung-burung masteran.

“Untuk saat ini yang banyak untuk permintaan anakan saya yang ring badai 99 ini rata-rata ke Bogor. Pernah juga kirim ke Kalimantan. Harganya macam-macam, kalau yang saya jual ke Bogor ada yang Rp 1,5 juta, ada yang Rp 2,5 juta, itu umur 3 bulan,” ujarnya.

Menurut Ngatinu, burung yang ditangkarkan memiliki banyak keistimewaan yakni trah yang bagus. Sebab, sebelum ditangkarkan, burung diikutkan kompetisi terlebih dahulu. Selain itu juga dikonsultasikan dengan para pakar burung.

“Burung-burung yang saya tangkarkan ini sudah teruji dulu di lapangan. Berapa kali banyak menang baru saya tangkarkan,” ujarnya.

Ngatinu mengatakan, penangkaran yang ia lakukan berbeda dengan yang lain. Ia memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitarnya seperti paralon bekas, toples bekas, kurungan bekas, dan lainnya.

“Saya ingin memberikan contoh pada generasi muda biar mau berpikiran untuk menciptakan pekerjaan. Jangan mencari pekerjaan. Modal jangan menjadi alasan, manfaatkan apa yang ada. Kuncinya semangat dan jeli,” ujarnya.

Dia menegaskan, hal ini bisa memberikan contoh kepada keluarga kususnya anak,warga binaan umumnya generasi penerus bangsa bahwa kita bisa dan mampu menciptakan pekerjaan yang menghasilkan dirumah,agar jangan selalu berprinsip mencari pekerjaan tapi ayo kita berprinsip menciptakan pekerjaan dengan ilmu yg kita dapat di masa sekolah,kuliah tentunya didasasari semangat pantang menyerah,jujur serta amanah.

Pos terkait