MERCUSUAR.CO, Purwokerto – Tingkat aktivitas vulkanik Pusat Gunung Slamet kian meningkat. Namun, pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Slamet, Jawa Tengah, untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh hoaks yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik terbesar di Pulau Jawa itu.
“Hingga saat ini, tingkat aktivitas vulkanik Gunung Slamet masih Level II atau Waspada,” ucap Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet PVMBG Muhammad Rusdi.
Menurutnya, aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes hingga saat ini masih fluktuatif.
Rusdi mengatakan berdasarkan pengamatan visual yang dilakukan dari Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, pada hari Rabu (1/11), pukul 00.00 WIB-24.00 WIB, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-I.
“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-200 meter di atas puncak kawah,” katanya.
Sementara dari sisi kegempaan, kata dia, tremor menerus atau microtremor terekam dengan amplitudo 0,5-5 milimeter, dominan 1,5 milimeter.
“Hingga saat ini, PVMBG masih merekomendasikan kepada masyarakat dan wisatawan untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet,” katanya.
Terkait dengan kondisi tersebut, Rusdi mengimbau agar masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh berbagai isu atau hoaks yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Slamet yang saat ini masih berada pada Level II atau Waspada.
Beberapa waktu terakhir ini di media sosial sering ditemukan foto-foto aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang sebenarnya kejadian tahun 2014 saat masih berstatus Siaga (Level III) namun disebut sebagai kejadian terkini.
“Jika masyarakat membutuhkan informasi terkini mengenai Gunung Slamet, silakan menghubungi kami di Pos PGA Slamet atau mengakses media sosial resmi PVMBG dengan membuka laman https://linktr.ee/PVMBG dan bisa juga menghubungi BPBD setempat,” katanya.