MERCUSUAR.CO, Banyuwangi – Indonesia, sebagai negara yang membanggakan akan kekayaan seni dan budayanya, menyimpan lebih dari puluhan ribu warisan budaya tak benda yang tersebar di seluruh daerah.
Hingga saat ini, warisan-warisannya tetap dilestarikan dengan sungguh-sungguh. Menurut data dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, jumlah warisan budaya tak benda yang tercatat mencapai setidaknya 10.699.
Warisan budaya tak benda, juga dikenal sebagai intangible cultural heritage, bersifat abstrak atau tidak dapat dipegang, seperti konsep dan teknologi. Sifatnya yang dapat berlalu dan hilang seiring waktu membuatnya sangat rentan, termasuk dalam kategori bahasa, musik, tari, upacara, dan berbagai perilaku terstruktur lainnya.
Salah satu contoh warisan budaya tak benda yang tercatat dalam warisanbudaya.kemdikbud.go.id adalah Adat Tumper, adat perkawinan masyarakat Osing di Banyuwangi, Jawa Timur.
Adat perkawinan ini dilaksanakan seiring dengan kepercayaan masyarakat Osing Banyuwangi yang melarang perkawinan antara sepasang pengantin yang berstatus sebagai anak sulung di keluarga masing-masing.
Kepercayaan tersebut menyatakan bahwa jika perkawinan tetap dilakukan tanpa memperhatikan larangan tersebut, pasangan tersebut akan menghadapi banyak halangan dan rintangan dalam kehidupan mereka.
Namun, apabila terpaksa dilakukan, upacara Adat Tumper dijalankan untuk mencegah halangan-halangan tersebut dan menjaga keharmonisan dalam perkawinan pasangan yang berstatus sebagai anak sulung.
