Abdul halim sukses Membawa Sekapuk Jadi Desa Miliarder

Abdul Halim
Abdul halim

MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Perkembangan Desa Sekapuk tak bisa dilepaskan dari sosok Abdul Halim. Ia dipercaya menjadi kepala desa sejak tahun 2017.

Abdul Halim, Kepala Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengubah bekas galian tambang batu kapur menjadi destinasi wisata.

Lokasi tersebut dikenal dengan nama Setigi atau Selo Tirto Giri yang berlokasi di Jalan Deandles Pantai Utara Jawa Timur.

Wisata Setigi adalah salah satu unit usaha pendongkrak pendapatan Desa Sekapuk yang dulu masuk kategori desa miskin dan tertinggal, tetapi kini menjadi desa milliarder.

Ia bercerita, desa ini pernah masuk kategori desa tertinggal. Selain itu, desa tersebut kumuh, rawan konflik sosial, dan kesenjangan sosial yang tinggi.

“Yang paling penting dan pertama saya lakukan adalah mengubah mindset warga agar lebih peduli dan melihat potensi-potensi di desa ini,” ujarnya.

Setelah dua tahun berjalan, Desa Sekapuk mulai bangkit. Kategori desa miskin pun mulai bergeser karena perekonomian warga desa mulai membaik. Warga mulai merasakan dampak ekonomi dengan semakin banyaknya pengunjung ke wisata Setigi. Dalam waktu tiga tahun, ia bisa membuka lapangan kerja untuk 899 kepala keluarga yang bergerak di jasa dan UMKM produk makanan minuman.

Sementara itu, Ketua Bumdes Sekapuk Asjudi mengatakan, saat ini ada lima unit usaha di Desa Sekapuk. Selain Wisata Setigi, mereka juga memiliki unit Perusahaan Air Masyarakat (PAM), usaha multijasa yang melayani simpan pinjam masyarakat, pengolahan sampah masyarakat, dan pengelolaan tambang.

“Dari usaha-usaha tersebut, tahun lalu Bumdes berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 7 miliar, sehingga mampu menyumbang PAD sebanyak Rp 2,047 miliar,” ujarnya

Abdul Halim, kepala desa, mengatakan bahwa desa ini memiliki lima kendaraan mewah untuk operasional yang dibeli secara tunai. mobil mewah tersebut adalah bagian dari apresiasi pemerintah desa kepada warganya.

Beberapa rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi antara lain pembangunan hotel apung berbentuk kapal kargo di pesisir pantai Desa Sekapuk, pembangunan kompleks wisata agropolitan, dan pembangunan gedung serbaguna yang memanfaatkan aset tanah bengkok desa seluas 3 hektar.

Pos terkait