MERCUSUAR.CO, Temanggung – Desa Sukomarto Temanggung memiliki adat istiadat yang khas semacam lomba bebek betisan serta grebeg 1000 ingkung. Tradisi unik Desa Sukomarto Temanggung demikian selaku kearifan budaya lokal berbeda.
Setelah itu juga tradisi tersebut tidak bisa ditemukan di wilayah lain di Indonesia. Berikut rangkuman mengenai tradisi unik Desa Sukomarto Temanggung dari bermacam sumber.
Budaya Lokal Merti Desa
Daftar isi
Salah satu tradisi unik Desa Sukomarto Temanggung ialah merti desa yang diselenggarakan tiap tahun. Ritual adat dalam merti desa dengan mengunjungi makam Kyai Syayid terletak di pemukiman penduduk.
Ritual merti desa dimulai arak-arakan membawa tenong berisi nasi tumpeng serta lauk ingkung ayam. Setelah itu jajanan pasar hingga ke makam ramai- ramai seluruh masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
Grebeg Bebek Betisan
Tradisi unik Dusun Betisan Sukomarto Temanggung lainnnya tidak kalah menarikadalah Grebeg Bebek Betisan. Ritual grebeg diawali saat kegiatan Maulud Nabi SAW prosesi arak-arakan 2 buah gunungan hasil bumi.
Di samping itu, nasi tumpeng, ingkung bebek (hewan peliharaan Syayid Abdurrahman), ingkung ayam dan tidak ketinggalan replika raksasa bebek dari balai desa hingga makam Syayid Abdurrahman berjarak 500 m.
Setiba tumpengan dikumpulkan disuatu bangsal dekat makam, sedangkan 2 tumpengan hasil bumi beserta replika raksasa bebek diletakkan halaman makam. Selanjutnya sajian beladiri terus bersambung percikan air ke bumi dengan memercikan air dari sumur peninggalan ke masyarakat.
Percikan air tersebut melambangkan kesuburan serta mendinginkan angkara murka. Menyebarkan berbagai bermacam bunga beserta koin uang ke udara supaya diperebutkan seluruh masyarakat desa Sukomarto.
Puncak kegiatan perebutan gunungan hasil bumi sebagai ungkapan rasa syukur setelah itu ditutup makan bersama- sama nasi tumpeng beserta lauk di komplek makam. Kegiatan kian meriah grebeg diselenggarakan sepanjang 2 hari ada bermacam- macam lomba olahraga serta paling diitunggu lomba balap bebek betisan.
Lomba Balap Lari Bebek Betisan
Ritual grebeg bebek betisan memeringati Maulaud Nabi SAW tiap tahunnya berlangsung sepanjang 2 hari. Kegiatan grebeg bebek meriah ada banyak perlombaan yang menarik salah satunya lomba balap bebek betisan.
Dusun Betisan desa Sukomarto sejak dulu dikenal sentral bebek di Temanggung setelah itu masyarakat setempat menggelar lomba bebek. Bukan hanya hiburan semata-mata setelah memperingati kegiatan maulud, namun bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus upaya pemeliharaan jenis angsa bebek.
Tidak hanya itu, terdapat maksud dari kegiatan lomba balap bebek tersebut tidak lain menarik wisatawan. Tidak heran mampu menarik atensi penonton lantaran unik serta seru lantaran peserta lomba merupakan seekor bebek.
Hal berbeda dari lomba ini tiap peserta baik bebek jantan maupun bebek betina diharuskan diberi nama. Panggilan nama pada bebek-bebek mempermudah disaat berlomba berlangsung setelah itu luas arena satu setengah meter diberi batasan kain.
Arena lomba balap lari bebek betisan terbuat sebaik mungkin agar penonton tidak masuk arena. Lantaran di arena seluas satu separuh meter tempat bebek adu lari menggapai garis finish. Garis finish dibikin sederhana hanya berbentuk cat garis berwarna putih.
Ketika lomba bebek berlangsung begitu meriah semua peserta dikawal pemiliknya hadiah utama Rp 3.000. 000. Hadiah sebesar Rp 3.000.000 bagi peternak bebek dapat menambah modal usaha dalam bisnis bebek. Di samping itu bisa jadi lomba balap lari bebek betisan pertama di Indonesia maupun kancah dunia.
Beternak Bebek Betisan
Tradisi unik desa Sukomarto Temanggung menarik yang lain yakni beternak bebek betisan. Dulu hampir tiap penduduk bebek Betisan sampai akhirnya dinamakan Dusun Betisan.
Konon, bebek betisan peninggalan Sayyid Abdurrahman seorang Temunggung kerajaan Mataram Islam yang menyebarkan Islam di daerah ini. Dusun Betisan dikenal peternak bebek walau 20% setia memelihara itik selebih memilih petani tembakau alasannya lebih menjanjikan.
Jumlah peternak bebek betisan hadapi penyusutan lantaran tidak ada lagi lahan buat pangon. Sisi lain lahan pertanian beralih jadi lahan tembakau setelah itu dari sinilah peternak bebek desa Sukomarto pun beralih petani tembakau.