Petani Temanggung Pusing Tembakaunya Tidak Dibeli Pabrik

2001360475

MERCUSUAR, TEMANGGUNG— Petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah pusing usai hasil panen mereka tak dibeli oleh Gudang Garam.
Masalah itu diungkap Kepala Desa Purbasari Kabupaten Temanggung Pujiyono. Mengutip CNBCIndonesia.com, karena masalah tersebut tembakau hasil panen petani menumpuk di rumah.

“Sekarang hasil panen di rumah banyak, sudah pusing sekali. Biasanya setiap tahun panen, begitu dilajang, dijemur, dikemas, tinggal kita kirim dan dibayar. sekarang, dengan terhambatnya ini, stoknya banyak di rumah belum laku,” sebut Pujiyono, Senin kemarin.

Bacaan Lainnya

Tapi, mereka menawar dengan harga yang rendah. Sebagai gambaran, harga tembakau di Temanggung ditentukan berdasarkan grade atau tingkatan.

Untuk grade D atau G misalnya, harga Rp100 ribu-Rp120 ribu per kg.

Setelah Gudang Garam berhenti membeli tembakau petani, harga tersebut jatuh jadi Rp80 ribu-Rp100 ribu per kg.

Untuk grade di bawahnya, harga yang tadinya Rp60 ribu-Rp70 ribu/Kg turun jadi Rp50 ribu-Rp60 per kg.

Hal itu membuat daya tawar petani menjadi semakin tertekan.

Pos terkait