MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, musim kemarau masih akan berlangsung pada September ini. Sementara itu, beberapa daerah saat ini sudah mengalami krisis air. Tidak terkecuali dengan Kabupaten Purbalingga, wilayah terdampak kekeringan bahkan kian meluas.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko menyampaikan, bersumber pada prediksi dari BMKG Jateng, terdapat potensi masyarakat yang mengalami krisis air bersih akan meningkat.
“Jika prediksi BMKG puncaknya bulan September ini, semoga saja tidak terlalu lama lagi (musim kemaraunya,)” katanya, dilangsor dari serayunews.com Rabu (06/09/2023).
Hingga saat ini terdapat 28 desa di 10 kecamatan, di Purbalingga yang mengalami kekeringan serta krisis air. Bila masih kemarau masih berlangsung, tidak menutup mungkin akan meningkat lagi jumlahnya.
Bantuan air yang telah tersalurkan, tercatat sampai saat ini sekitar 1.000.150 liter atau 220 Tengki. Jumlah tersebut, tidak semuanya dari BPBD tetapi terdapat juga dari sebagian instansi lain semacam Polres, PMI, Baznas, Lazizmu, dsb.
“Penerima manfaatnya dari droping air itu ada 1.058 kepala keluarga atau 4.049 jiwa,” kata dia.
Menghadapi masa kemarau tahun ini, BPBD Purbalingga sudah menyiapkan 2 juta liter air bersih atau 600 tangki air. Nantinya, akan di distribusikan buat warga yang mengalami krisis air.
Priyo mengimbau kepada warga, sesuai anjuran bupati lewat surat edaran, supaya dapat lebih menghemat pemakaian air disaat kemarau. Setelah itu untuk pertanian, dapat membuat tandon buat menampung air hujan.