211 Peserta Ikuti Gelaran Lomba Membatik dari Rumah

410174796

MERCUSUAR.CO, Pekalongan – Sebanyak 211 peserta mengikuti “Lomba Membatik dari Rumah” yang diselenggarakan Museum Batik Pekalongan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2 Oktober 2021.

Peserta terbagi menjadi empat kategori, yakni Lomba Nyolet Warna untuk kategori PAUD / TK sederajat, Lomba Nglowong Batik untuk kategori SMP sederajat dan Lomba Nglowong Batik untuk kategori SMA sederajat.

Kategori terakhir, Lomba Nglowong Batik untuk kategori umum.

Hingga Rabu 29 September 2021 lalu, pendaftaran lomba untuk kategori PAUD/TK sederajat sudah ditutup karena pesertanya sudah mencapai 100 orang.

Panitia Lomba Membatik dari Rumah, Akhmad Asror menjelaskan, lomba tersebut sebagai wujud untuk melestarikan batik.

Dengan mengusung tema “Bangkitlah Batik Indonesia” adalah seruan penyemangat kepada masyarakat untuk kembali melakukan kegiatan kreatif dalam upaya melestarikan batik.

“Kami berharap, melalui lomba ini lahir generasi penerus yang bisa membatik. Kalau hanya sebatas mengenakan batik, itu selera. Namun kalau sudah bisa membatik, secara turun-temurun akan melestarikannya,” paparnya.

Dalam lomba ini, peserta akan mendapatkan alat dan perlengkapan membatik dari Museum Batik.

Peserta kategori PAUD/TK mendapatkan plangkan yang sudah dibatik berukuran 25 x 25 centimeter, kuas warna dan zat warna.

Untuk kategori ini, peserta hanya mewarnai motif bunga yang sudah dibatik pada plangkan memakai bahan dan peralatan yang sudah disediakan panitia.

Sementara itu, peserta kategori SMP dan SMA sederajat akan mendapat kain mori kosong ukuran 50 x 50 cm, canting tulis, kompor, wajan dan lilin malam.

Adapun peserta lomba kategori umum akan mendapatkan kain mori kosong ukuran50 x 200 cm, canting dan lilin malam.

Peserta akan membatik motif dengan ragam hias utama bebas sesuai interpretasi peserta terhadap tema, dengan tambahan isen (detail dalam ragam hias) dan tanahan (detail isian pada latar).

Proses batik hanya pembubuhan lilin malam, meliputi nglowongi, isen dan tanahan, tanpa pewarnaan.

Pos terkait