MERCUSUAR, Boyolali – 14 grup kesenian Thek-thek mengikuti Festival Thek-thek 2024 di Gelanggang Anuraga Boyolali. Festival yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Boyolali ini dilaksanakan selama dua hari yakni Kamis-Jumat (08-09/08/2024).
Diungkapkan Kepala Diskominfo Kabupaten Boyolali, Bony Facio Bandung festival thek-thek 2024 ini mengambil tema Mentradisikan Boyolali Kaya Cerita. Ini dimaksudkan untuk melestarikan budaya dan komunikasi tradisional yang ada di Kabupaten Boyolali mengingat akhir-akhir ini budaya tradisional terutama budaya Jawa sudah mulai tergerus oleh budaya luar.
“Yang jelas bahwa pemerintah harus hadir memfasilitasi agar kebudayaan Jawa terutama tidak hilang oleh budaya asing, salah satunya melalui Festival Thek-thek ini,” katanya(08/8/2024).
Bony menambahkan dalam festival kali ini setiap peserta diberi batasan waktu antara 30 sampai 35 menit untuk tampil di depan dewan juri yang berasal dari seniman dan akademisi.
“Nanti akan kita pilih juara 1,2,3 dan harapan 1,2,3 dan favorit dengan total hadiah mencapai 200 juta,” jelasnya.
Sementara, Ketua FK Metra Boyolali, Ribut Budi Santoso, mengatakan dalam festival tahun ini alat musik menjadi salah satu syarat penilaian. Dimana setiap peserta wajib menggunakan alat musik yang terbuat dari kayu ataupun bambu dan tidak boleh menggunakan alat musik lain.
“Syaratnya hampir sama dengan yang kemarin. Sekarang, semua alatnya harus inovasi dari kayu dan bambu tidak boleh menggunakan alat yang lain,” terangnya.
Festival thek-thek 2024 mendapat apresiasi dari peserta. Salah satu peserta yang berasal dari kelompok Suko Pari Suko, Kecamatan Boyolali, Tri Handayono mengatakan senang bisa mengikuti festival rutin setiap tahun ini.
“Menurut saya ini sangat positif karena sebagai sarana untuk nguri-uri budaya Jawa, dan semoga generasi muda bisa termotivasi untuk terus melestarikan kesenian thek-thek khususnya dan budaya Jawa lainnya,” ungkap Tri. (fen)