MERCUSUAR.CO, Purbalingga – Warga Dusun Sumingkir, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, kabupaten Purbalingga membranding kampungnya sebagai kampung. buah durian. Hal tersebut diwujudkan dalam bazar dan perebutan gunungan buah durian di desa Bantarbarang pada acara Festival Durian Kampung Soedirman, Minggu (26/11/2023).
“Pada festival durian ini warga menampilkan ribuan butir durian miliknya. Durian-durian tersebut ada yang dijadikan gunungan untuk diperebutkan, ada yang dijual kepada pengunjung, dan ada yang dinilai dalam kontes durian,”” ungkap ketua panitia Festival Durian Kampung Soedirman, Nurokhman kepada mercusuar.co saat mengawal festival.
Nurokhman mengatakan, festival durian tersebut bertujuan memperkenalkan durian lokal di Kecamatan Rembang pada umumnya, dan dusun Sumingkir di desa Bantarbarang pada khususnya. Karena hampir semua warga dusun ini yang berjumlah kurang lebih 400 kepala keluarga tersebut memiliki pohon durian.
“Dusun Sumingkir merupakan sentra durian di kecamatan Rembang. Hampir semua kepala keluarga memiliki pohon durian. Minimal mereka memiliki 10 pohon, bahkan ada yang memiliki hektaran pohon durian,” katanya.
Ia menjelaskan, Dusun ini sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil durian. Banyak pedagang dari luar kota yang datang belanja durian untuk dijual di daerah masing-masing. Namu popularitas Sumingkir sebagai sentra penghasil buah durian belum sepopuler buah dukuh di desa Kalikajar.
“Para pedagang buah dari luar daerah setiap musim durian datang ke sini untuk kulakan, kemudahan dipasarkan di berbagai kota, termasuk Jakarta. Namun mereka tidak memperkenalkan dukuh Sumingkir sebagai sentralnya,” jelasnya.
Kepala Desa Bantarbarang, Mistrianti mengatakan, di Desa Bantarbarang banyak warga yang budidaya buah durian, khususnya dukuh Sumingkir. Maka menurutnya, perlunya festival adalah memperkenalkan agar durian dukuh ini bisa menjadi ikon buah durian di kabupaten Purbalingga pada umumnya, dan kecamatan Rembang pada khususnya.
“Kita ingin memperbaiki perekonomian warga dukuh Sumingkir, salahsatunya mempopulerkan hasil perkebunan duriannya melalui festival ini agar bisa menjadi ikon sebagai kampung durian, sehingga durian-durian di dukuh ini semakin banyak peminatnya,” katanya.
Ia juga menjelaskan, dalam festival tersebut ada 47 butir durian yang dikonteskan sebagai durian terbaik. Kemudian sebagian lagi dijual melalui bazar durian dan UMKM. Sebagian lagi dijadikan gunungan durian untuk dipamerkan sekaligus dibagikan ke pengunjung.
“Tujuan lain dari festival ini untuk mencari dan menguji kwalitas durian milik siapa yang paling baik. Hal ini dilakukan agar nantinya warga makin bersemangat dalam merawat agar buah duriannya semakin berkualitas,” jelasnya.L
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang hadir dan membuka pameran tersebut mengatakan, kalau pihaknya selama menjadi Bupati Purbalingga baru mengerti kalau dukuh Sumingkir merupakan dusun penghasil durian terbanyak di Kabupaten Purbalingga.
“Saya bahkan baru tahu kalau dusun Sumingkir sebagai penghasil durian terbanyak. Jadi kami atas nama pemerintah sangat mengapresiasi festival ini, semoga acara ini sukses dan semakin banyak yang mengenal durian dusun Sumingkir ini,” katanya.(Angga)