Menuju Smart City, Wali Kota Semarang Siapkan Beberapa Inovasi

Pemerintah Kota Semaranfg
Menuju Smart City, Wali Kota Semarang Siapkan Beberapa Inovasi

MERCUSUAR.CO, Semarang – Pemerintah Kota Semarang terus berinovasi guna mewujudkan visi Kota Semarang sebagai Smart City. Salah satu langkah terbaru yang diambil adalah upaya integrasi berbagai aplikasi yang saat ini digunakan oleh berbagai dinas di Kota Semarang.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyampaikan bahwa saat ini terdapat sejumlah aplikasi yang digunakan oleh berbagai dinas di Kota Semarang. Menurutnya, hal ini tidak efisien dan dapat menyulitkan masyarakat dalam mengakses informasi.

Bacaan Lainnya

“Kita perlu mengefisienkan aplikasi, seperti Smart Living yang dapat diintegrasikan ke dalam satu aplikasi. Begitu juga dengan Smart Economy, sehingga tidak ada keberagaman aplikasi yang terlalu banyak di Kota Semarang,” ujar Mbak Ita, panggilan akrab Wali Kota Semarang, dalam keterangan tertulis pada Jumat (10/11).

Sebelumnya, Mbak Ita telah mengkomunikasikan hal ini kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang. Misalnya, Dinas Pendidikan memiliki aplikasi yang berbeda untuk setiap sekolah.

Mbak Ita berpendapat bahwa lebih baik jika semua aplikasi tersebut diintegrasikan menjadi satu aplikasi. Dia berkomitmen untuk segera berkoordinasi dengan dinas terkait guna menindaklanjuti masukan dari para asesor.

Selain itu, ia mendorong pemanfaatan teknologi untuk mendukung pengembangan UMKM, termasuk pelatihan menggunakan Augmented Reality (AR).

“Dari penilaian ini, Smart City tidak hanya bersifat digital atau aplikatif, tetapi juga terkait dengan energi terbarukan, air bersih, dan penanganan banjir. Ini melibatkan kolaborasi antara teknologi dan aplikasi,” tambahnya.

Selain hal tersebut, Mbak Ita juga mengungkapkan rencana Pemkot Semarang untuk mengaktifkan kembali Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Program ini akan dilaksanakan melalui sistem Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan.

Ia menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan penilaian ulang untuk memastikan kelayakan proyek ini. Penilaian ini diperlukan karena hasil Final Business Case (FBC) dan Final Study Case (FSC) pada tahun 2021 perlu disesuaikan dengan rekomendasi dari BPK dan Kejaksaan.

“Dengan pengadaan lahan dan penanganan tipping fee, kami berusaha menyelesaikan semua ini, termasuk optimalisasi pengelolaan sampah agar dapat diubah menjadi energi listrik. Konsep Waste to Energy,” tutup Mbak Ita.

Dengan serangkaian inovasi Smart City yang dilakukan oleh Pemkot Semarang, diharapkan Semarang akan menjadi kota yang lebih pintar, efisien, dan berkelanjutan di masa mendatang.

Pos terkait