MERCUSUAR.CO, Pontianak – Baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas Satpol PP Pontianak mematahkan sejumlah alat musik.
Video itu mencuri perhatian publik, lantaran ukulele yang dipatahkan oleh petugas Satpol PP itu ternyata milik para pengamen.
Akibatnya, tidak sedikit netizen yang mengecam tindakan tersebut, dan menyangkan perbuatan Satpol PP yang dianggap keterlaluan.
Netizen juga merasa bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan oleh petugas Satpol PP.
Karena alat musik tersebut milik pribadi para pengamen, yang digunakan para pengamen tersebut untuk mencari nafkah.
Video itu juga mendapat tanggapan dari musisi senior tanah air, Anang Hermansyah.
Melalui unggahan akun Instagram pribadinya, Anang mengaku ngeri atas tindakan yang dilakukan Satpol PP.
Anang kemudian mencolek akun Instagram pejabat negeri seperti Presiden Jokowi, Sandiaga Uno, Prabowo Subianto, Puan Maharani, serta akun Isntagram milik Federasi Serikat Musisi Indonesia, guna menindak kasus tersebut.
“Kok bisa ada kejadian seperti ini di negara yg kaya budaya .. penanganan musisi jalanan bukan malah harusnya di BINA dan di kasih ruang malah DIBINASAKAN alat untuk BERKREASI,BERPRESTASI,BERKARYA MENCARI NAFKAH HALAL Kok bisa ya ? NGERI…@jokowi @sandiuno @prabowo @puanmaharaniri @fesmi.id,” tulisnya di akun Instagram @ananghijau.
Senada dengan Anang Hermansyah, musisi sekaligus juru bicara Sandiaga Uno, Kawendra Lukistian juga menyayangkan aksi perusakan ukulele oleh oknum Satpol PP Kota Pontianak. Hal itu disampaikan Wasekjen Gerindra tersebut melalui unggahan di akun media sosial pribadinya.
“Saya sangat menyayangkan tindakan oknum Satpol-PP Kota Pontianak yang merusak alat musik milik kawan-kawan musisi jalanan yang terjaring razia Satpol-PP,” tulisnya dari akun Instagram @kawendra.
Pria yang mengawali karier sebagai pencipta lagu tersebut menekankan bahwa para musisi jalanan membutuhkan ruang berekspresi untuk mengais rezeki. Oleh karena itu, dia menilai tidak perlu ada tindakan berlebihan seperti merusak ukulele oleh oknum Satpol PP.
“Kawan-kawan musisi jalanan butuh ruang berekspresi untuk mengais rezeki, bukan intimidasi! Tidak perlu ada tindakan berlebihan!,” lanjutnya.
Dia pun berharap Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dapat memberikan sanksi tegas untuk oknum-oknum Satpol PP tersebut. Tidak hanya itu, dia juga meminta Edi Rusdi Kamtono untuk memberikan kompensasi untuk para musisi jalanan tersebut.
“Perlu juga memberi kompensasi terbaik untuk kawan-kawan musisi jalanan di sana, baik dengan program yang bermanfaat atau bantuan secara langsung,” tulisnya.