UNU Jogja Sambut Kunjungan Kerja dari UNSIQ Jawa Tengah, Bahas Penerapan Nilai Ke-Aswajaan

Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari Lembaga Kajian Islam Nusantara dan Aswaja An-Nahdliyah (LKINA) Universitas Sains Alquran (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo pada Selasa (4/6).
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari Lembaga Kajian Islam Nusantara dan Aswaja An-Nahdliyah (LKINA) Universitas Sains Alquran (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo pada Selasa (4/6).

MERCUSUAR.CO, YogyakartaUniversitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menerima kunjungan kerja dari Lembaga Kajian Islam Nusantara dan Aswaja An-Nahdliyah (LKINA) Universitas Sains Alquran (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo pada Selasa (4/6). Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari dan berdiskusi mengenai penerapan nilai-nilai Aswaja di lingkungan akademik UNU Jogja.

Dalam sambutannya, Ketua LKINA, Samsul Munir Amin, mengungkapkan tujuan kunjungan ini adalah untuk memahami bagaimana UNU Jogja mengintegrasikan nilai-nilai Aswaja dalam kehidupan mahasiswa. “Kami ingin berdiskusi tentang bagaimana penerapan nilai ke-Aswajaan kepada mahasiswa yang ada di UNU Jogja,” ujar Samsul.

Bacaan Lainnya

Mahfudz Junaedi, Wakil Rektor 2 UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo, menyatakan bahwa pihaknya tertarik untuk mendalami model pembelajaran ke-Aswajaan yang diterapkan di UNU Jogja. “Melihat UNU Jogja memiliki nama yang berlabel Nadlatul Ulama dan sejalan dengan Ahlus Sunnah wal Jamaah, kami ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai penerapan nilai ke-Aswajaan di sini,” katanya.

Mahfudz menambahkan bahwa UNSIQ saat ini tengah bekerjasama dengan beberapa pemerintah desa melalui program “1 desa 1 sarjana”. Program ini menghasilkan keanekaragaman latar belakang mahasiswa di UNSIQ, sehingga diperlukan strategi baru dalam mengaplikasikan nilai-nilai Aswaja di lingkungan kampus.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kepesantrenan UNU Jogja, Abdul Ghoffar, menjelaskan bahwa UNU Jogja telah memasukkan materi ke-Aswajaan sebagai bagian dari mata kuliah karakter building. “Pada semester pertama, UNU Jogja menempatkan semua mata kuliah dasar umum seperti Ke-Aswajaan sebagai mata kuliah pembangun karakter mahasiswa. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan ko-kurikuler seperti amaliyah NU dalam kehidupan kampus,” jelas Ghoffar.

Diskusi yang berlangsung selama tiga jam ini berjalan lancar dan dihadiri oleh sejumlah petinggi UNU Jogja, termasuk Plt. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Nafiatul Umami, Direktur Kepesantrenan Eksternal Mohammad Alfuniam, Direktur Kepesantrenan Internal Ahmad Hujjaj Nur Rochim, serta Ketua Takmir Masjid UNU Jogja, Sukarja. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar institusi dan meningkatkan penerapan nilai-nilai Aswaja dalam lingkungan akademik.

Pos terkait