UGM Bangun Sumur Air Bersih, Warga Desa Karangrejo Bersuka Cita

IMG 20250121 WA00061

PURWOREJO, Mercusuar.co – Warga Desa Karangrejo, Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo bergembira menyambut kucuran air dari Sumur Air Bersih yang melimpah. Secara keseluruhan proses pengeboran 5 sumur memakan waktu kurang lebih 2.5 bulan (mulai pertengahan bulan Oktober hingga akhir Desember 2025).

5 sumur sukses dibor mengeluarkan debit air yang berkisar antara 2 – 4 liter per detik (bahkan 2 sumur berupa air tanah artesis).
Sumur Air Bersih menjadi solusi jitu krisis air warga di saat Musim Kemarau.
Dekan Sekolah Pasca Sarjana (SPS) UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., didampingi Kepala DKPP Purworejo Hadi Sadsila, S.P., M.M., menandatangani prasasti Peresmian Sumur Air Bersih di Gedung Seni Tradisi, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Senin (20/01/2025).

Terlihat dalam acara ini hadir Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, S.T., M.Si., Camat Loano Kusaeri , A.P., M.M., perwakilan Alumni SMA N 1 Purworejo Muda Ganesha 1985, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Menurut Prof. Siti Malkhamah bahwa pembuatan Sumur Air Bersih di Desa Karangrejo merupakan implementasi dari program pengabdian masyarakat Sekolah Pasca Sarjana UGM.

“Kami bekerja secara team work dalam pembuatan Sumur Air Bersih ini dengan Dana Kemitraan SPS UGM, Pamsimas, Kementerian Pertanian dan Alumni SMAN 1 Purworejo (MG85),” kata Prof Siti kepada Mercuasur.co.

Desa Karangrejo dinilai memenuhi kriteria sebagai tempat pengabdian masyarakat pembuatan Sumur Air Bersih, dan sesuai dengan salah satu keilmuan prodi UGM, yakni Ilmu Lingkungan.

“Dengan alat dan teknologi yang dikembangkan ini sumber air yang terletak di kedalaman tanah bisa dilacak secara presisi. Sumur Air Bersih ini kedalamannya sekitar 50 meter dengan debit minimal 2 liter/detik, bisa untuk minimal 160 Kepala Keluarga.” tambahnya.

Air yang menjadi sumber kehidupan harus dimanfaatkan secara bijak. Prof Siti berharap warga desa bisa memanfatkannya dan memanage dengan baik, kebutuhan air minum, rumah tangga, irigasi untuk meningkatkan produktifitas pertanian.
Dengan adanya Sumur Air Bersih, Kepala Desa Karangrejo, Patnani mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi setingginya kepada semua yang terlibat dalam team work ini. Memang sebelumnya tersedia Pamsimas untuk memenuhi kebutuhan air bersih, namun saat kemarau datang terjadi krisis air.

“Seneng banget melihat air bersih dan segar mengucur deras dari Sumur Air Bersih tadi, matur sembah nuwun semuanya, kami warga desa sangat bersyukur bapak dan ibu dari kampus UGM juga alumni SMA N 1 Purworejo memberikan yang tervaik kami butuhkan selama ini!” kata seorang warga.

Mulai saat itu, air bersih yang dibutuhkan warga sudah bisa dimanfaatkan dengan dilengkapi bak penampungan milik Pamsimas sehingga bisa untuk cadangan di musim kemarau.

Dari lima Sumur Air Bersih yang ada, satu sumur dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih masyarakat, sedangkan empat lainnya dari Kementan untuk mendukung irigasi pertanian.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, menyatakan siap untuk memberikan dukungan seperti maintenance peralatan yang ada.
Instisusinya selalu mengusahakan agar supaya Purworejo bisa maksimal dalam akses air bersih ini. Keberadaan sumur air bersih ini bisa bersinergi dengan misi pelayanan masyarakat.

“Kami siap membantu secara teknis dan pendampingan supaya bisa berkelanjutan dengan baik!” tambah Hermawan.

Tim PKM dari Prodi Ilmu Lingkungan SPs UGM yang beranggotakan Prof, Dr. Eko Haryono, M.Si, Dr. Sudaryatno, M.Si, Dr. Tjahyo Nugoroho Adji, S.Si, M.Sc. Tech juga siap membuat Sumber Air Bersih di Desa Girimulyo Kecamatan Kemiri. Proses deteksi sumber air sudah dilakukan juga hari itu. Dengan Aerox Water Detector yang dilengkapi kumparan, alat ini berputar putar saat dipegang tangkainya di tangan saah satu anggota tim. Dari sini gerak berputar tersebut bisa dilihat pada layar monitor apa yang ada dalam tanah, kandungan air terlihat berwarna biru.

“Alhamdullilah tadi setelah survey di dekat masdjid di Desa Girimulyo dapat titik sumber air yang cukup besar debit airnya dengan kedalaman 80-110 meter!” kata Dr. Sudaryatno yang juga Muda Ganesha 85 ini.
Menurutnya justru kalau bisa menembus Batuan Andesit atau Breksi Vulkanik, malah sering mendapat Sumur Artesis. Dengan diketemukannya titik sumber air oleh tim ini, warga Desa Girimulyo berharap mendapat kucuran air bersih saat kemarau sekalipun.(agam)

Pos terkait