MERCUSUAR.CO, Wonogiri – Turnamen bola voli antardusun dan antardesa di Desa Pare, Selogiri, Wonogiri berjalan meriah.
Tidak hanya membangun jiwa sportivitas, turnamen itu pula menjadi hiburan untuk masyarakat desa. Apalagi kompetisi olahraga itu ditutup dengan bermacam atraksi budaya.
Ketua Panitia Turnamen Voli Desa Pare, Prapto Utomo, berkata turnamen voli yang diselenggarakan di Desa Pare meliputi turnamen voli antardusun di Desa Pare serta antardesa di Kecamatan Selogiri. Turnamen antardusun diikuti tim voli dari 12 dusun pada Senin- Sabtu (21-26/8/2023). Sedangkan turnamen antardesa digelar mulai Senin- Jumat (28/8/2023-1/9/2023).
Turnamen antardusun dimenangi tim dari Dusun Tandon. Setelah itu tim voli Desa Nambangan, Selogiri keluar sebagai juara dalam turnamen antardesa.
Ia menerangkan turnamen itu diselenggarakan dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke- 78 Republik Indonesia.
“Tiap pertandingan, 1.000-an masyarakat tumpah ruah menyaksikan di lapangan voli Dusun Tandon. Jadi betul- betul bisa jadi hiburan serta ajang menampilkan keahlian tiap-tiap tim,” kata Prapto dilangsir dari solopos.com, Selasa (5/9/2023).
Ia melanjutkan, dalam turnamen itu juga ada bermacam doorprize untuk penonton. Hadiah utama doorprize itu berbentuk sepeda motor. Ada pula perlengkapan rumah tanga semacam kulkas, kompor, serta kipas angin.
Bagi dia, ajang turnamen bola voli itu berjalan sangat lancar. Tiap-tiap tim sekaligus pendukungnya mengikuti pertandingan secara sportif.
Walaupun intens pertandingan cukup tinggi, namun tiap-tiap tim tetap menampilkan sportivitas. Termasuk pula dengan pendukungnya tetap menjaga ketertiban serta kondusivitas.
“Sebelum pertandingan kami telah membuat aturan supaya tidak terjadi keributan, termasuk setelah pertandingan berakhir. Misalnya, dilarang membawa atribut- atribut yang provokatif. Panitia juga terdiri atas orang-orang dari tiap-tiap tim yang bertanding,” ucapnya.
Tidak cuma itu, penutupan turnamen itu juga dilaksanakan meriah dengan menggelar pentas serta atraksi budaya di Desa Pare pada Minggu (3/9/2023).
Masyarakat desa menampilkan pentas budi seperti tari kethek ogeng, campursari, serta tari tradisional lain. Bahkan kegiatan penutupan itu bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kulonprogo.
“Anak-anak dari sanggar tari di Desa Pare kami libatkan buat tampil di sana. Kemudian masyarakat pula tampil. Dinas Pariwisata Kulonprogo menampilkan tari tradisional. Masyarakat ramai menonton,” kata dia.