MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Peran kader masyarakat dalam menanggulangi dan memerangi TBC sangat penting. Hal ini lantaran tantangan terhadap ancam penyebaran TBC semakin hari juga semakin berkembang.
Mentari Sehat Indonesia (MSI) sebagai komunitas masyarakat yang konsen terhadap TBC menggelar Pelatihan Penyegaran Kader TBC yang terdapat di semua kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Pelatihan penyegaran kader ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari penemuan dan pendampingan dasar hingga praktik di lapangan.
Dalam pelatihan penyegaran ini, kader yang merupakan ujung tombak dalam penemuan dan pendampingan pasien TBC harus peka dan update dengan perkembangan yang ada di lingkungan. Peran pendampingan kader sangat menentukan dalam menuntaskan fase pengobatan dan penanggulangan penyebaran TBC di lingkungan paling dekat.
“Kader sebisa mungkin menjadi orang paling dekat, seperti teman atau sahabat. Ini agar segala sesuatu perkembangan dari pasien bisa langsung disampaikan. Jika pasien tidak mau didampingi, dikhawatirkan kaget atau takut jika ada efek samping dari obat yang diberikan,” ucap Anindita Zahra selaku pengelola Program TBC Dinkes Karanganyar usai kegiatan, Senin (26/02/2024) siang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, banyak hal yang harus dipahami oleh kader, mulai dari persiapan Pendampingan, cara pemantauan pasien, edukasi pasien untuk taat kontrol dan minum obat hingga rekomendasi pasien untuk perawatan lebih lanjut.
Hal teknis dalam pendampingan pasien TBC ini harus dikuasi oleh kader, seperti perubahan berat badan hingga kepatuhan minum obat bagi pasien. “Jadi dalam pelatihan ini yang kita tekankan adalah bagaimana pemahaman kader terhadap TBC serta bekal apa saja yang sudah dimiliki kader. Karena kader inilah yang setiap harinya mendampingi pasien,” tekan Anindita.
Karena tantangan semakin besar, pihaknya menghimbau untuk para kader terus berkoordinasi dengan programer yang berada di tingkat Puskesmas Kecamatan. Hal ini sebagai sarana jika ada kasus yang tidak selesai di tingkat kecamatan dapat dirujuk di RSUD Karanganyar.
“Karena tantangan pasti banyak. Terhadap kader juga mendapat penolakan. Jika memang ada efek samping yang pasien tidak kuat, maka saran saya untuk dirujuk ke Rumah Sakit Daerah Karanganyar. Karena untuk pengobatan TBC ini baik di tingkat Puskesmas maupun RSUD semuanya gratis,” tandasnya.
Ketua MSI Shubuha Pilar Naredia menambahkan, pelatihan penyegaran kader TBC ini salah satunya untuk update pemahaman dan kemampuan kader dalam mendampingi pasien. Pelatihan penyegaran kader ini dilakukan satu tahun sekali, sebagai upaya memberikan pengetahuan memperkuat perannya di tingkat masyarakat.
“Titik berat dalam pelatihan penyegaran ini adalah bagaimana meningkatkan praktik di masyarakat. Karena kader ini dari masyarakat dan untuk masyarakat, sehingga dalam penanggulangan dan memerangi TBC ini perlu dukungan dari seluruh element masyarakat dan pihak-pihak terkait,” imbuh dia.
Harapannya, setelah pelatihan penyegaran kader ini dapat sebagai pemantaban bekal untuk terjun ke masyarakat, yakni pendampingan kepada pasien maupun pemantauan terhadap keluarga terdekat sebagai antisipasi penularan TBC. (hrs)