MERCUSUAR, JAKARTA– Soal penolakan uji coba vaksin TBC di Indonesia, Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono mengatakan, adopsi inovasi belum banyak diketahui masyarakat.
Karena itu, akan ada berbagai perspektif masyarakat yang timbul terkait hal tersebut.
Menurutnya, ada tiga tipe masyarakat dalam menghadapi adopsi inovasi, yaitu tipe pionir, early dan late adopter, serta laggards.
Pionir merupakan tipe masyarakat yang menghadapi inovasi tanpa berpikir panjang untuk melakukan pembuktian terlebih dahulu.
“Pionir tidak berpikir panjang untuk harus membuktikan dulu, atau ada contoh berhasil atau tidak. Dia langsung saja pakai dan kemudian menjadi bagian dari uji coba itu, (dia) senang sekali,” kata Drajat seperti dilansir Kompas.com, Kamis (8/5/2025).
Sementara itu, tipe early dan late adopter cenderung mau menerima inovasi, tetapi memilih menunggu bukti terlebih dahulu, misalnya klaim keamanan dari produk inovasi tersebut.
Selanjutnya, tipe laggards adalah masyarakat yang tidak dapat menerima inovasi sama sekali.
“Terus ada lagi yang laggards, yaitu sudah dikasih tahu tapi tidak mau. Contohnya, ketika imbauan vaksin Covid-19 dulu banyak yang ngotot tidak mau, walau sudah ada bukti urgensinya,” terang Drajat.
Drajat menjelaskan, tipe-tipe di atas selalu ada dalam masyarakat dan dipengaruhi oleh minim atau terlalu banyaknya informasi yang membuat mereka menjadi tidak yakin.