Tingkat Pengangguran Terbuka Naik 8,42 Juta, Dwi Yulian Bantah SMK Sebagai Penyumbang Terbesar

IMG 20230505 023645

Mercusuar.co, Purbalingga – Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2022 menyebutkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia sebesar 5,86% atau 8,42 juta orang. Disebutkan, dalam Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), BPS mencatat TPT di negara ini paling banyak adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), jumlahnya mencapai 9,42%.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah IX Jawa Tengah, Dwi Yuliati Mulyaningsih membantah adanya data yang dikeluarkan BPS tersebut. Ia meminta harus ada penelitian lebih lanjut.

“Data itu perlu didetailkan lagi, apakah data itu benar, bahwa lulusan SMK yang berkontribusi terbesar menyumbangkan pengangguran terbuka? Kalau menurut versi kami, itu tidak benar. Hal ini berdasarkan data yang kami miliki. Kami selalu melakukan penelusuran mereka yang telah lulus SMK,” ungkap Dwi Yuliati Mulyaningsih, usai menghadiri Silaturahmi dan Tasyakuran Lomba PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) di aula Serbaguna SMK YPT 1 Purbalingga, Selasa (2/5/023).

Dwi menjelaskan, seluruh tenaga kerja lulusan SMK telah mendapat bekal ketrampilan sesuai kompetensi keahlian. “Artinya begini, mereka telah kita bekali dengan ketrampilan, sudah siap bekerja. Mereka juga memiliki kemampuan kemandirian untuk berwirausaha dengan menciptakan pekerjaan. Kami juga menyiapkan kemampuan lainnya, ketika mereka memilih untuk melanjutkan kuliah,” jelasnya.

Pihaknya juga menegaskan, meminta agar data tersebut diteliti lebih lanjut. “Agar kami menjadi lebih bersemangat. Karena kami yakin, lulusan SMK tidak masuk dalam kategori penyumbang pengangguran terbuka,” lanjutnya.

Terkait keberadaan Bursa Kerja Khusus di lingkungan SMK, baik Negeri maupun Swasta, menurutnya  sangat membantu lulusan mencari pekerjaan

“BKK ini menjadi unit pelaksana yang memberikan pelayanan dan informasi lowongan kerja, pelaksana pemasaran, penyaluran dan penempatan tenaga kerja. BKK ini bermitra dengan banyak stakeholder dunia kerja,” katanya.

Ia menandaskan, pihaknya paham betul bahwa BKK di seluruh SMK sudah sangat optimal dalam memberikan gambaran lowongan kerja.

“Saya lihat, BKK sudah sangat optimal dalam memberikan layanan. Tentunya, agar lulusan SMK ini bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan peluang pekerjaan. Kerjasama BKK dengan beberapa industri sudah sangat baik,” tandasnya.

Sebagai informasi, Survei Angkatan Kerja Nasional pada Agustus 2022 menyatakan terdapat tenaga kerja sebanyak 143,72 juta orang, naik 3,57 juta orang dibanding Agustus 2021. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,83 persen poin.

Penduduk yang bekerja sebanyak 135,30 juta orang, naik sebanyak 4,25 juta orang dari Agustus 2021.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1,57 juta orang). Hanya Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang yang mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,05 juta orang.(Angga)

Pos terkait