MERCUSUAR, Yogyakarta– Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Eniarti mengatakan pendapatan lembaga kemungkinan besar tak penuhi target pada Maret 2025. Sementara, anggaran belanja tenaga RS sebannyak 45 persen.
“Dari 45 persen ini, saat ini pendapatan (RSUP Dr) Sardjito, ini kan kita baru Januari sama Februari. Itu pendapatan kita itu di angka Rp 124 miliar dalam waktu satu bulan. Harusnya itu Rp140 miliar,” kata Eniarti pada Rabu petang, 26 Maret 2025.
Ia mengatakan penerapan anggaran 45 persen untuk pos itu membuat munculnya indikator merah. Menurut dia, hal itu bisa jadi hal yang tak diinginkan. “Kalau kita itu ingin indikatornya tidak merah, sesuai dengan aturan yang seharusnya, maksimal itu 45 persen. Kita menerapkan 45 persen, ternyata tadi hasilnya itu kan tidak memuaskan,” katanya.
Pemaksaan belanja pada pos itu sebesar 45 persen bakal jadi evaluasi Kementerian Kesehatan. Kemudian hal itu bisa dikaitkan dengan aspek lain, termasuk jumlah tenaga rumah sakit hingga pendapatannya kurang.
“Bisa jadi sama-sama pendapatannya Rp 124 miliar, pegawainya mungkin kurang dari 3 ribu, otomatis kan dapatnya gede. Tapi karena pegawai Sardjito itu hampir mencapai 4 ribu sekian, dengan 45 persen, itu dapatnya dibagi banyak,” katanya.