Tak Perlu Pilah, Mesin Oksidator Desa Papahan ‘Lahap’ Dua Ton Sampah Per Hari

WhatsApp Image 2025 09 12 at 05.30.40 288e4ce1

MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Desa Papahan di Kecamatan Tasikmadu mengambil langkah progresif dalam program penuntasan sampah di tingkat desa. Kini, seluruh sampah rumah tangga di wilayah tersebut tidak lagi diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukosari, melainkan dimusnahkan di lokasi menggunakan mesin oksidator canggih.

Alat pemusnah sampah yang beroperasi di persawahan Dusun Kodokan ini mampu membakar habis berbagai jenis sampah, baik basah maupun kering, tanpa perlu dipilah terlebih dahulu. Dengan tungku rapat yang mampu mencapai suhu 1.500 derajat celsius, mesin ini efektif memusnahkan sampah dengan minim polusi udara dan hanya menyisakan residu berupa abu yang bisa dimanfaatkan sebagai campuran adonan paving.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Papahan, Jalu Setio Bintoro, menjelaskan bahwa pengadaan mesin ini merupakan realisasi dari Anggaran Dana Desa tahun 2025 dengan nilai Rp250 juta.

“Semua sampah tanpa dipilah bisa langsung dimasukkan ke tungku. Dibakar sampai suhu 1.500 derajat celsius hingga menyisakan abu. Bahkan minim polusi udara. Sangat ramah lingkungan,” kata Jalu.

Saat ini, dengan armada angkut dan sumber daya manusia (SDM) yang dioperasikan oleh BUMDes, mesin oksidator tersebut mampu membakar sekitar dua ton sampah per hari. “Dua ton sampah itu dihitung dari kemampuan angkut lima motor Tossa. Kalau shift dan SDM ditambah, bisa sampai 5 ton dibakar selama 12 jam mesin beroperasi,” tambahnya.

Inovasi ini mendapat apresiasi langsung dari Bupati Karanganyar, Rober Christanto, yang turut hadir dalam acara operasional mesin bersama para pejabat desa se-Kecamatan Tasikmadu. Menurutnya, langkah Desa Papahan sangat membantu pemerintah dalam mengatasi ledakan volume sampah dan mengurai persoalan di TPA Sukosari, Jumantono.

“Perkuat bank-bank sampah di desa. Bantu kami mengurai masalah sampah. Di Sukosari sana, TPA sudah mulai kelihatan penataannya. Bukit sampah terkurangi,” ujar Rober, seraya menambahkan bahwa pemerintah juga terus melakukan penanganan sampah di semua pasar tradisional. (hrs)

Pos terkait