Taj Yasin Minta Pembaharuan Data Vaksinasi di Kabupaten Tegal

IMG 20220108 WA0016

MERCUSUAR.CO, Slawi – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta adanya pembaruan data vaksinasi di Kabupaten Tegal. Dia ingin agar data masyarakat yang sudah divaksin dapat diberikan kepada camat dan kades.

Ungkapan tersebut saat, Wagub Taj Yasin menemui segenap tokoh masyarakat di Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Pertemuan tersebut dilakukan untuk mengurai kendala vaksinasi yang ada di kabupaten itu. Berdasar data pembaharuan tersebut, Taj Yasin meminta camat dan kades memerintahkan Ketua RW dan RT untuk memverifikasi data tersebut.

“Nanti kalau kita cek berdasarkan NIK-nya sudah vaksin, ya dicentang. Kalau ada yang belum, langsung kita catat, kita daftarkan, ajak vaksin,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Taj Yasin juga menjaring keluhan beberapa tokoh masyarakat terkait upaya vaksinasi di Kecamatan Bojong. Salah seorang warga asal Kajenengan, Fathurrahman, mengaku ada masyarakat yang belum mau divaksin lantaran belum memahami sosialisasi yang diberikan.

“Apakah ada kategori penyakit yang tidak boleh divaksin? Sosialisasi ini saya belum pernah dengar. Andaikata ada yang terdampak (KIPI) akibat divaksin, payung hukum pengaduannya bagaimana? Biar kami sebagai masyarakat, andaikata kami terkena, dampak negatif (vaksin), kami mengadukan ke mana,” kata Fathurrahman saat berdiskusi dengan Wagub, di Pendapa Kecamatan Bojong, Kamis (6/1).

Menjawab pertanyaan itu, Gus Yasin meyakinkan jika mekanisme vaksinasi sudah disiapkan secara rigid. Menurutnya, sebelum mendapatkan vaksin, masyarakat terlebih dahulu dicek tensi darahnya. Selain itu juga ditanya penyakit dan beberapa ketentuan lainnya.

“Kami sudah benar-benar mengantisipasi itu semua. Setelah divaksin masih disuruh nunggu. Setelah di rumah kalau ada kejadian ikutan (seperti) panas, demam, disampaikan ke puskesmas, nanti puskesmas akan menangani itu,” terang dia.

Gus Yasin mengusulkan, masyarakat dapat meminta atau memilih sendiri dokter yang sesuai keinginan mereka. Nantinya, dokter yang dipilih akan ditugaskan langsung ke masyarakat.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan apabila dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat agar ikut vaksinasi.

“Percayanya sama dokter siapa, nanti kita kirim. Nanti bisa direkomendasikan, oleh bupati dan Kadinkes akan ditugaskan langsung ke lokasi. Siapa tahu nanti masyarakat minta kepala dinas yang nyuntik,” tambahnya.(ap)

Pos terkait