Strategi Kementerian Pertanian untuk Meningkatkan Produksi Sawit Menghadapi Fenomena El Nino

IMG 20240425 084741

MERCUSUAR.CO – Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengidentifikasi perlunya strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi komoditas kelapa sawit menghadapi dampak perubahan iklim, terutama fenomena El Nino yang berpotensi terjadi pada tahun 2024.

Ardi Praptono, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Direktorat Perkebunan Kementan, menjelaskan bahwa perubahan iklim yang terjadi secara periodik, seperti El Nino, memiliki dampak yang signifikan terhadap produksi kelapa sawit. Oleh karena itu, diperlukan upaya khusus dan strategi yang cerdas untuk mempertahankan produksi kelapa sawit guna menjaga ketahanan pangan Indonesia.

Bacaan Lainnya

Salah satu strategi yang diusulkan adalah program tumpang sari tanaman pangan (KESATRIA), di mana jenis tanaman musiman ditanam di antara lahan kelapa sawit saat proses peremajaan. Program ini dianggap sebagai langkah yang efektif dalam mempertahankan produksi kelapa sawit dan mendukung ketahanan pangan ketika menghadapi fenomena El Nino.

Ardi juga menekankan pentingnya kerjasama antara perusahaan dan petani kelapa sawit dalam mencari gagasan dan solusi untuk meningkatkan produksi kelapa sawit dalam menghadapi perubahan iklim. Dia menyoroti bahwa ekonomi Indonesia sangat tergantung pada sektor pertanian, termasuk perkebunan seperti kelapa sawit.

Dalam upaya mendukung strategi tersebut, Kementan RI bersama Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (GAPKI) dan mitra terkait telah melaksanakan tanam perdana program peremajaan sawit rakyat (PSR) tumpang sari dengan tanaman Padi Gogo jalur kemitraan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kebun Koperasi Unit Desa (KUD) Gajah Mada binaan PT Tapian Nadenggan di Desa Telagasari, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Pos terkait