MERCUSUAR.CO, Jakarta, 6 Juni 2024 – Layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk bersiap untuk memperkenalkan layanan “Direct to Cell” di Indonesia. Layanan inovatif ini memungkinkan pengguna ponsel pintar untuk langsung terhubung ke internet satelit tanpa harus bergantung pada menara BTS operator seluler. Situs resmi Starlink berbahasa Indonesia telah mulai mempromosikan layanan ini untuk pelanggan bisnis.
Respons Operator Seluler Indonesia
Kehadiran Starlink dengan layanan “Direct to Cell” tentu menimbulkan berbagai reaksi dari operator seluler di Indonesia. Menurut Head of External Communication XL Axiata, Henry Wijayanto, layanan ini merupakan bentuk dari layanan direct to customer atau B2C. Hal ini menuntut adanya persaingan yang sehat dan adil di industri telekomunikasi.
“Pemerintah harus menerapkan equal playing field agar kompetisi di industri telekomunikasi bisa berjalan dengan baik dan adil,” ujar Henry saat ditemui KompasTekno di Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2024). Henry menambahkan bahwa penjualan langsung kepada konsumen oleh Starlink dapat membawa dampak besar bagi industri.
“Kami mendorong atau meminta pemerintah supaya Starlink setidaknya melakukan kerja sama dengan operator seluler, sehingga tidak langsung berjualan kepada end user,” kata Henry.
Namun, Henry juga menegaskan bahwa Starlink adalah inovasi baru yang memiliki potensi untuk berkolaborasi. XL Axiata membuka peluang untuk berkolaborasi dengan Starlink dalam menghadirkan layanan yang lebih baik bagi konsumen.
Sikap XL Axiata dan Regulasi Pemerintah
Group Head Corporate Communications XL Axiata, Reza Zahid Mirza, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah terkait kehadiran Starlink di Indonesia. “Kami berharap pemerintah menyamakan regulasi telekomunikasi kepada mereka. Jangan main masuk saja. Secara legal belum B2C,” kata Reza.
XL Axiata terus berkomunikasi dengan pemerintah dan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengenai kehadiran Starlink. Reza menekankan pentingnya regulasi yang adil untuk semua pihak agar industri telekomunikasi di Indonesia tetap kondusif dan kompetitif.
Starlink Memulai Operasi di Indonesia
Starlink telah resmi beroperasi sebagai penyedia layanan internet di Indonesia melalui PT Starlink Service Indonesia. Pada 2 Januari 2024, Starlink meluncurkan enam satelit pertama yang mampu mendukung layanan “Direct to Cell”. Terbaru, SpaceX meluncurkan 20 satelit internet Starlink pada 4 Juni 2024, termasuk 13 satelit yang dapat memancarkan layanan “Direct to Cell”.
Pada 8 Januari 2024, Starlink berhasil mengirim dan menerima pesan teks pertama dari dan ke smartphone di Bumi menggunakan spektrum jaringan operator seluler AS, T-Mobile, melalui salah satu satelit “Direct to Cell”. Teknologi ini memungkinkan smartphone menerima pesan langsung via satelit di mana saja, baik di darat maupun pesisir pantai, tanpa perlu modifikasi komponen atau firmware.
Dengan kehadiran layanan “Direct to Cell” dari Starlink, Indonesia siap memasuki era baru dalam industri telekomunikasi yang lebih maju dan terhubung. Namun, keberhasilan implementasi ini sangat bergantung pada bagaimana regulasi diterapkan dan kolaborasi antara Starlink dan operator seluler lokal dalam memastikan layanan yang adil dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.