Mercusuar.co, Semarang – Kelurahan Pesantren menjadi obyek sosialisasi mengingat presentase kehadiran pemilih pada pilwakot 9 Desember 2020 lalu terbilang paling sedikit se kecamatan Mijen, Jumat (25/3).
Tujuan evaluasi untuk mendeteksi permasalahan yang terjadi di TPS dan kelurahan tersebut, sehingga kedepan pada pelaksanaan Pemilu serentak 2024 partisipasi masyarakat bisa meningkat.
KPU mengundang tokoh pemerintahan Kelurahan Pesantren, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Penyelenggara Pemilu, Ketua RW di wilayah Pesantren dan Ibu-ibu PKK. Sebagai narasumber adalah heri Abrianto (anggota KPU Kota Semarang) dan Arif Rahman (anggota Bawaslu Kota Semarang).
Sunarto, Lurah Pesantren pada sambutannya menerangkan kondisi demografis kependudukan dan karakteristik permasalahan yang dihadapi petugas penyelenggara dan masalah sosialisasi ketika mengajak warga menggunakan hak pilihnya. Utamanya di perumahan elit.
Gambaran Umum Demografi Kelurahan Pesantren, Jumlah Penduduk dengan Kepala Keluarga : 2168 KK. Laki-laki : 1073 Orang, Perempuan : 1.095 Orang Jumlah Rukun Warga 6, Rukun Tetangga 26. Pada Pilwakot 2020 terdiri 5 TPS , jumlah pengguna hak pilih seluruhnya 1452 orang.
“Setelah mengikuti evaluasi ini, kami berharap ibu bapak bisa melakukan sosialisasi dan kelak bisa mengajak warga menggunakan hak pilih dan meningkatkan partisipasi di kelurahan Pesantren” tegasnya.
Acara dibuka oleh Heri Abrianto (anggota KPU Kota Semarang) mewakili ketua KPU. Pada sambutannya Heri menyinggung perihal kenapa Pesantren tingkat partisipasi rendah, perlu menjadi kajian bersama pemangku kepentingan dan tentu utamanya adalah warga masyarakat.
Berdasarkan data KPU partisipasi di Kelurahan Pesantren angkanya adalah 59,75% masih selisih belasan angka dengan angka partisipasi yang dicapai Kota Semarang.
Arif Rahman menyebutkan bahwa partisipatif adalah kunci keberhasilan secara tahapan dan proses dalam pemilu atau pemilihan. Partisipatif sebagai metode untuk memaksimalkan sosialisasi tahapan, jadwal, program dalam pemilu atau pemilihan serentak. Partisipatif sebagai bentuk keterlibatan aktif untuk meninggikan partisipasi pemilih di TPS dan sekaligus mencegah politik uang serta pelanggaran lainya.
Kerjasama dan komunikasi yang baik antara KPU dan Bawaslu merupakan faktor kunci keberhasilan peningkatan angka partisipasi warga Kota Semarang pada pemilu serentak tahun 2024.
Edi Purnomo ketua LPMK Kecamatan Mijen menanggapi permasalahan yang dihadapi di Pesantren berkaitan dengan rekrutmen PPS. KPU dan Bawaslu bisa mempermudah alur rekrutmen PPS ketika semua terpusat di KPU permasalahan muncul ketika peserta mengikuti proses seleksi pada hari kerja dan jam kerja.
Selanjutnya Edi mengajak peserta untuk secara aktif melakukan sosialisasi dan bisa mendorong warga menjadi penyelenggara pemilihan di perumahan elit.(ddn)