Mercusuar, Wonosobo– Pada debat kedua pasangan calon belum memperlihatkan gagasan yang ideal soal pengembangan wisata yang berdampingan dengan persoalan lingkungan. Dari debat, dua paslon hanya menyampaikan ide soal penanaman pohon produktif di area wisata. Simaklah berikut ini.
Dari salinan siaran langsung yang ditayangkan KPU Wonosobo pada debat Jumat (15/11) di gedung Sasana Adipura tersaji data oleh pembawa acara dengan mengutip data dari DPUPR pada tahun 2023 setidaknya 12,07 mata air di Wonosobo mati dengan berbabagi macam penyebab, kemudian pertanyaan yang dilontarkan bagaimana paslon mengantisipasi pengembangan wisata yang tanpa mengganggu lingkungan.
Terhadap soal ini, calon bupati incumbent Afif Nurhidayat menyampaikan pemda, pokdarwis dan perusahaan wisata berkolaborasi dalam gerakan menanam secara masif agar lingkungan lestari.
Oleh calon bupati Gus Itab menjawab singkat akan menghidupkan kembali penanaman hutan berbasis masyarakat (PHBM) yang kemudian jawaban pendek itu dilengkapi pasangan wabubnya Sidqi PHBM akan dihidupkan dikawasan obyek wisata seperti telaga menjer misalnya akan ditanam kopi dan kelapa untuk menghidupkan UMKM sekitar.
Melihat jawaban paslon Gus Itab dan Sidqi tersebut itulah kemudian cawabub Husein memastikan komoditas kelapa hanya tumbuh dikawasan Wonosobo bagian selatan bukan di daerah Menjer dan Dieng. Dieng menurut Husen adalah kawasan agrowisata dan cocok untuk wisata petualangan.
Momen waktu yang tersisa dimanfaatkan Afif kemudian menambahkan jawaban wakilnya dengan melontarkan bahwa akan mengembangkan kopi dan teh. Karena dari kopi dan teh masyarakat Wonosobo orang tua bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang lebih tinggi.(cunk)