SMK Maarif 1 Kebumen Menyongsong Sekolah Unggulan Nasional

3jsmkmou kbm edy
MERCUSUAR/Dok Wartawan Suara Merdeka Edy Purnomo menjadi pembicara dalam worshop penguatan budaya kerja di SMK Maarif 1 Kebumen, Sabtu (2/9).

MERCUSUAR.CO, Kebumen – SMK Maarif 1 Kebumen berkomitmen menjadi sekolah unggulan nasional dan merangkul sejumlah pelaku industri di Jawa Tengah. Langkah ini ditempuh setelah sekolah ini masuk dalam 895 SMK Pusat Keunggulan dari 14.000 SMK yang ada di Indonesia.

Kepala SMK Maarif 1 Kebumen Subkhan, S.Sos.I, M.Pd menjelaskan penguatan kemampuan sumber daya manusia pendidik merupakan kebutuhan utama dalam meningkatkan kualitas sebagai SMK unggulan. Menurut dia dengan masuknya menjadi salah satu SMK pusat keunggulan tentu akan lebih banyak lagi berkolaborasi dengan berbagai pihak terutamanya di dunia industri.

“Kami akan terus meningkatkan kualitas utamanya dalam skill guru terhadap dunia industri,” katanya.

Konsep SMK pusat keunggulan sendiri merupakan terobosan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim upayanya dalam mencapai tujuan Merdeka Belajar Episode 8: SMK Pusat Keunggulan.

Dengan menggunakan konsep 8+i, berharap keselarasan yang menyeluruh dan mendalam antara SMK dengan dunia kerja tidak sebatas hanya penandatanganan nota kerjasama.

Sekolah yang terpilih dalam program SMK Pusat Keunggulan diharapkan dapat menjadi rujukan serta melakukan pengimbasan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kinerja SMK di sekitarnya.

Dijelaskan bahwa 8+i Link and Match yang dimaksud sebagai berikut antara lain kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskills dan karakter kebekerjaan sesuai kebutuhan dunia kerja. Selain itu pembelajaran diupayakan berbasis proyek riil dari dunia kerja (PBL) untuk memastikan hardskills, softskills dan karakter yang kuat.

Untuk memulai gagasan tersebut, Subkhan menyampaikan pihak sekolah menggelar worshop penguatan budaya kerja dengan mengundang Dinas Tenaga Kerja, LP Maarif dan Suara Merdeka yang merupakan perusahaan media terbesar di Jateng.

Dia berharap ke depan terdapat jalinan kerjasama dalam pengembangan SDM guru yaitu terutama dalam skill multimedia yang saat ini lebih dikenal dengan istilah desain komunikasi visual.
Lebih lanjut terkait kurikulum, nantinya SMK ini akan menerapkan kurikulum yang menekankan konsep “Merdeka Belajar”. Dalam uraiannya, dia menyampaikan yang dimaksud kurikulum tersebut yaitu mata pelajaran kejuruan mencapai 70 persen dibandingkan dengan mata pelajaran yang sifatnya teori.

Kemudian, penitikberatan pada softskills dan karakter kesiapbekerjaan lebih ditonjolkan. Selain itu, filosofi Merdeka Belajar tertuang dan tercakup di seluruh mata pelajaran.

Subkhan mengatakan akan bekerjasama dengan Suara Merdeka sebagai industri media ternama untuk menempatkan guru SMK Maarif paling tidak satu bulan belajar desain grafis dan jurnalistik. Guru yang ditugaskan nantinya akan menjadi tenaga ahli bagi siswa dan siswi SMK Maarif di kedua bidang tersebut.

Dalam kesempatan worshop tersebut, Kepala Biro Suara Merdeka Kedu dan Daerah Istimewa Yogyakarta Edy Purnomo menyampaikan budaya kerja yang sangat perlu penekanan bagi perusahaan adalah perlunya terdapat indikator kinerja atau key performance indicator.

Jika tanpa indikator kerja, imbuhnya, sudah pasti menganggu jalannya bidang kerja yang diampu masing-masing karyawan karena tidak ada ukuran yang jelas dalam menjalankan tugasnya. Dia juga menyampaikan elemen lain yang diperlukan adalah kedisiplinan dalam menjalankan setiap pekerjaan. Workshop tersebut kurang lebih diikuti sebanyak 30 orang guru dari berbagai jurusan.(pur)

Pos terkait