Mercusuar.co, Wonosobo – Puluhan pelajar kelas XII SMA mengikuti simulasi, try out atau uji coba tes ini diharapkan bisa mengukur kemampuan peserta dalam persiapan masuk ke perguruan tinggi negeri.
Sobogama atau kominitas mahasiswa UGM dari Wonosobo menggelar agenda Sorai 2023 “How to Deal with Yourself as A Gen Z A Journey to Get and Survive in College”, Minggu (5/2) di Rumah Makan Dipayana. Kegiatan ini terdiri dari try out masuk perguruan tinggi negeri, talkhsow bersama psikolog dan faculty fair.
Ketua Panitia Sorai 2023 Muttaqin Mukti menjelaskan sejumlah 75 siswa kelas XII dari berbagai sekolah di Wonosobo mengikuti acara ini. Sebelumnya Mukti bersama teman-temannya telah melakukan sosialisasi ke banyak sekolah tentang gambaran mengenyam pendidikan di universitas.
“Kami ingin membantu teman-teman siswa kelas XII yang untuk mendapat akses pembelajaran soal tes untuk perguruan tinggi. Soal yang dikerjakan ini kisi-kisinya sama dengan ujian sebenanrnya, dan setelah selesai dilakukan pembahasan soal-soal yang dikerjakan,” papar Mukti pada sela-sela acara.
Lain dari pada itu, peserta juga mendapat benefit dengan talkshow bersama psikolog faculty fair. Sehingga mereka bisa berkonsultasi juga tentang jurusan kuliah yang akan diambil sesuai mint dan bakat. Sedangkan faculty fair, lanjut Mukti, panitia akan berbagi mengenai seluk beluk perkuliahan di Universitas Gajah Mada.
“Sorai 2023 ini kan jadi satu paket kegiatan bagi teman-teman kelas XII ini agar mereka terpacu untuk meneruskan perguruan tinggi. Ditambah lagi kami memilih lokasi di cafe, yang mana menawarkan pemandangan bagus. Sehingga diharapkan teman-teman bisa lebih santai namun fokus serta fun selama mengerjakan soal-soal,” ucap mahasiswa semester 4 Kehutanan UGM ini.
Mukti pun berbagi tips agar mudah dan bisa masuk perguruan tinggi negeri, utamanya UGM seperti dirinya. Menurut Mukti, kuncinya adalah dengan rutin mengerjakan latihan-latihan soal dan belajar dengan lebih giat. Pada saat yang sama Manager Marketing Neutron Yogyakarta Cabang Wonosobo Ahmad Nursidik menjelaskan, pihaknya menyediakan lebih dari 100 soal untuk try out. Soal ini disesuikan dengan kisi-kisi seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri.
“Pengerjaan tes ini modelnya CBT dan peserta menggunakan aplikasi lewat gadget. Di dalam tes peserta menuliskan nama universitas dan jurusan tujuannya apa. Nanti langsung keluar skor dan prediksi dia mampu atau tidak masuk ke PT pilihannya berdasarkan skor,” papar Sidik.
Adapun tes yang diujikan yakni Tes Potensi Skolastik (TPS) dan literasi. Setiap siswa memiliki soal yang berbeda-beda, sehingga meminimalisir saling mencontek satu sama lain.
“Kami mengajak pelajar ini mengukur kemampuannya lewat menghadapi tes masuk universitas. Dengan begitu mereka bisa tahu model soal sehingga memudahkan seleksi nantinya,” ujar Sidik.