Mercusuar.co Wonosobo– Sejak tahun 1950-an, Sindupaten, sebuah desa di Kecamatan Kertek, Wonosobo, telah menjadi pusat pembuatan sepatu lokal yang terkenal di kalangan masyarakat setempat dengan sebutan “sepatu kelilin”. Usaha pembuatan sepatu ini telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi hingga saat ini.
Awalnya, Sindupaten dikenal sebagai pengrajin sandal dari ban bekas dan sepatu-sandal dari kulit. Namun, seiring berjalannya waktu, bahan baku semakin sulit didapat, yang mengakibatkan para pengrajin mulai beralih ke jasa sol sepatu. Dari sinilah, Sindupaten mulai berkembang menjadi produsen sepatu yang dikenal luas.
Produk sepatu buatan Sindupaten didistribusikan tidak hanya di Jawa Tengah, tetapi juga mencapai Sumatera, Kalimantan, dan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Setiap harinya, mereka mampu memproduksi sebanyak 5 kodi sepatu.
Untuk mendukung pengembangan bisnis ini, pemerintah daerah melalui program UMKM telah memberikan bantuan berupa gedung showroom dan bengkel kerja bagi koperasi sepatu dan sandal di Sindupaten. Inisiatif ini melibatkan sepuluh orang pengrajin yang berasal dari berbagai tempat yang kemudian berkumpul menjadi satu tim.
Bahan baku untuk pembuatan sepatu diambil dari kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, dan Jakarta. Hal ini menunjukkan jaringan distribusi yang luas dan kemampuan untuk mengakses bahan baku berkualitas dari berbagai daerah.
Mayoritas penduduk Sindupaten menggantungkan mata pencahariannya sebagai pedagang, yang menunjukkan betapa pentingnya industri sepatu lokal ini bagi perekonomian dan mata pencaharian masyarakat setempat.(AMH)