MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karanganyar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu pada Rabu (23/07/2025).
Sidak yang dikemas dalam bentuk rapat dengar pendapat tertutup ini menyoroti sejumlah catatan penting terkait kinerja Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PUDAM, yang diharapkan dapat digenjot hingga akhir Agustus 2025.
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Karanganyar, Latri Listyowati, menegaskan bahwa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dengan cepat oleh Plt Dirut PUDAM Tirta Lawu. Hal ini mencakup peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta optimalisasi pelayanan kepada pelanggan.
“Adanya program baru di PUDAM Tirta Lawu diharapkan mampu meningkatkan PAD. Selain itu, banyaknya permasalahan dari masyarakat juga harus segera diselesaikan secara konkret. Misalnya terkait kelancaran air dan meteran,” ujar Latri usai sidak.
Latri juga menyoroti temuan dan aduan masyarakat terkait kebocoran air akibat rusaknya meteran pelanggan. Ia berharap persoalan ini dapat segera dituntaskan, di samping program perbaikan atau penggantian meteran yang sedang berjalan.
Menanggapi hal tersebut, Plt Dirut PUDAM Tirta Lawu, Suparno, mengakui adanya sejumlah target kinerja yang harus dikejar mengingat waktu yang semakin menipis. Salah satunya adalah penggantian pipa dari ukuran 3/4 dim menjadi 2 dim di 23 titik. Hingga saat ini, baru sekitar 12 titik yang dapat diselesaikan.
“Per hari ini dari 12 titik penggantian pipa ini sudah selesai 80 persen, dan targetnya akhir Juli sudah selesai semua di 12 titik ini. Untuk sisanya yang 11 titik tetap kami usulkan untuk Dirut definitif yang akan datang dan diharapkan nanti bisa dilakukan di bulan September,” jelas Suparno.
Terkait penggantian meteran air, Suparno menambahkan bahwa sekitar 160 unit meteran yang rusak akan menjadi prioritas penggantian. Jumlah ini tersebar di tiga wilayah pelayanan PUDAM, yaitu barat, kota, dan timur, dengan target penyelesaian akhir Agustus 2025.
“Untuk temuan ada meteran pelanggan yang rusak, kita akan fokuskan dulu yang 160 ini. Baru setelah selesai akan mengganti meteran rusak dari temuan di masyarakat,” pungkas Suparno. (hrs)