Mercusuar.co, Semarang – Kegiatan Sesaji Rewanda, Tapak Tilas Sunan Kalijaga berjalan dengan baik dibawah pengamanan dari personel Polrestabes Semarang, pada hari Minggu (30/4/2023).
Bertempat di Obyek Wisata Goa Kreo Desa Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, acara tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, selaku penanggung jawab Kepala Disbudpar Kota Semarang R. Wing Wiyarso Poespojoedho, S.Sos., M.Si.,
Mewakili Walikota Semarang, Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Semarang, Dr. Ir. Nana Storada Dwi Martadi, S.E., M.M., mengatakan, “Kami Pemerintah kota Semarang apresiasi sekali kepada warga sehingga acara Sesaji Rewanda, Tapak Tilas Sunan Kalijaga dapat berjalan dengan baik. Kami harapkan kedepan acara dapat dikemas lebih baik dan tidak meninggalkan prosesi sesaji Rewanda. Bahwa Sesaji Rewanda ini merupakan acara budaya yang rutin diselenggarakan setiap tahun setiap 3 Syawal yang sekaligus untuk mengenang saat Sunan Kalijaga mencari kayu jati yang akan digunakan untuk pembangunan Masjid Demak, oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat”.
“Kegiatan budaya ini bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur sekaligus sebagai atraksi wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dahulu pengemasan tradisi budaya ini sangat sederhana, yaitu nyadran. Padahal, cerita di balik nyadran ini cukup bagus dan menarik. Apabila diaplikasikan dalam konteks kekinian, tradisi nyadran ini dapat dikemas dan dipoles menjadi sesuatu yang unik dan ikonik. Pasalnya, tradisi ini menyangkut nama besar dalam sejarah Islam di Jawa, yaitu Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo di tanah Jawa yang menyebarkan agama Islam. Dengan adanya kebudayaan asli warga Kota Semarang, dapat meningkatkan animo masyarakat terhadap budaya daerah.
Selesai pemotongan tumpeng sejumlah warga dan wisatawan berebut sesaji dan sego kethek, sego kethek merupakan makanan khas tradisional warga Kandri yang berisi nasi dengan lauk sayur ketela, tahu tempe dan ikan asin.
Di akhir acara sejumlah warga menggotong tumpeng yang berisi buah-buahan dan sayuran untuk diberikan kepada kera.
Upacara tradisi sesaji Rewanda ini adalah mengenang Tapak Tilas Sunan Kalijaga, dengan memberi hadiah bagi para kera yang berada di Goa Kreo Semarang.(dj)
Pada kesempatan yang sama saat memberikan arahan kepada petugas saat apel, Kasat Binmas Polrestabes Semarang Kompol Christopher Adhika Lebang, S.I.K., S.H., M.Si., menyampaikan, “Kita masih dalam Ops Ketupat Candi 2023, dimohon kepada yang bertugas pada pagi hari ini berikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat lakukan cek kembali potensi-potensi yang bisa membuat menjadi ancaman saat prosesi berlangsung yang dapat membuat kamtibmas terganggu”.
Terlihat personel TNI-POLRI dalam prosesi melakukan pengawalan terhadap konvoi arak-arakkan yang berlangsung sangat merih, yang disaksikan lebih dari 700 pengunjung yang memadati area wisata Goa Kreo dan petugas membantu mengamankan sesaji yang akan diberikan pada prosesi acara. Hingga acara selesai situasi berjalan lancar dan terkendali.(dj)