MERCUSUAR.CO, Semarang – Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Berkolaborasi dengan Prodi Akuntansi,Telkom Indonesia, Educourse.id, dan IAI Jawa Tengah menyelenggarakan Acara Seminar Nasional, acara ini berlangsung di Gedung Dekanat lantai 6 Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas), pada Senin (26/6/2023) lalu.
Yang dihadiri oleh HMJ akuntansi sendiri, delegasi HMJ Manajemen, HMJ Ekonomi Islam, HMJ Teknik Informatika secara offline dan Peserta dari berbagai daerah di Zoom dan streaming youtube.
Hasan selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis memberikan sambutan, “Profesi akuntan perlu menyesuaikan diri terhadap adanya teknologi, ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan. Tantangannya, apabila tidak mengikuti akan tergilas oleh perubahan zaman.’’
Pemaparan dari pemateri yang sangat luar biasa membuat acara ini menjadi sangat bermanfaat untuk peserta seminar nasional dan para mahasiswa khususnya jurusan akuntansi di era digital ini.
Tema yang di ambil dari acara Seminar Nasional yaitu Artificial Intelegence dan perannya dalam transformasi Akuntansi di Era Digital,dengan adanya forum seminar ini banyak sekali pelajaran yang diambil tertutama untuk mahasiswa akuntansi sendiri yang seringkali gelisah akan peran akuntan dimasa depan.
Rosa Sanjaya sebagai pemateri memaparkan bahwa Dengan adanya Artificial Intellegence sangat dibutuhkan bagi akuntan untuk mempermudah kita dalam menyusun dan membuat keputusan didalam perusahaan, dan Artificial Intelegence adalah sebuah peluang bukan ancaman yang akan digunakan didalam penyusunan laporan keuangan.
Aisya Amity Inayah selaku peserta memberikan pertanyaan “Apakah akuntan muda harus menyiapkan edukasi tentang programmer atau teknologi dimasa depan?”, Rosa Sanjaya menjawab, “kalo kita bisa menguasai bisa menjadi hal positif dan menjadi nilai tambah buat kita kemampuan dalam mengolah data. Tidak harus, tapi kemampuan kita untuk menguasai teknologi untuk mengolah data, misal ppt tidak jadi apa-apa kalo tidak kita explor sendiri, bisa untuk presentasi dengan baik dan menarik.”
Khanifah sebagai pemateri menyampaikan bahwa, “Kalau kita bisa upskilling kita bisa lebih dihargai ketika kita bisa menggunakan robot untuk analisis data dan sebagainya, belajar dari pandemi kita melakukan perubahan dengan cepat untuk mempercepat perubahan dengan pandemi kita bisa dipaksa melakukan operasi dengan jarak jauh.”
“Menyempurnakan teknologi diupgrade menjadi 55% dengan melakukan pengurangan pegawai,memaksa kita membuat metode baru, untuk memastikan layanan kita bisa memberikan jaminan kepada konsumen,” tambahnya.
Hendri Santosa sebagai pemateri memaparkan, bahwa Akuntan bukan hanya membuat laporan keuangan melainkan bergeser pada konsultan dan analisi dengan cara mengupgrade skill dalam programmernya dalam menghadapi perubahan zaman.
Beliau menceritakan mimpinya sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, “gaji seorang pegawai bank hanya Rp 700.000/ bulan namun beliau menuliskan didalam buku hariannya Rp 7000.000 dan mimpi nya itu terwujud untuk masa sekarang, mimpi bukan sembarang mimpi,” ucapnya.
Kesimpulan dari seminar nasional ini “Akuntansi selalu berubah mengikuti perubahan proses bisnis yang semakin moderen dengan demikian akuntan harus memperkuat keahlian (mastering skill),membuka wawasan (opening mind) dan menanamkan nilai dan etika yang kuat (instilling strong values and ethics) untuk dapat bertahan menghadapi perubahan dan memberikan kontribusi terhadap peradaban.”