Sedimentasi Akut, Petani Garam Terancam Rugi

petani garam
Salah satu petani Khundori menunjukkan kondisi di area tambak Desa Desa Genengmulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati.

MERCUSUAR.CO, Pati – Sejumlah petani tambak mengeluh adanya sedimentasi yang terjadi pada sungai dibeberapa Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Akibat pengendapan lumpur para pemilik tambak kini terancam menghadapi kerugian besar.

Tingginya sedimentasi telah dirasakan para petani tambak di Desa Genengmulyo, Kecamatan Juwana. Sungai Sumur yang membelah area tambak mereka mengalami pendangkalan akut.

Bacaan Lainnya

Pemilik tambak setempat Khundori mengatakan sejak lima tahun terakhir lumpur di Sungai Sumur belum pernah diangkat. Akibatnya permukaan sungai dengan kedalaman dua meter itu menyusut menjadi 50 centimeter saja.

Kondisi ini menjadi ancaman bagi ratusan pemilik tambak di Desa Genengmulyo. Mengingat semakin tingginya endapan lumpur sama artinya air laut yang mereka butuhkan gagal dialirkan ke tambak.

“Seandainya tidak segera dikeruk kemungkinan budidaya ikan dan produksi garam dapat merugi,” terang Khundori pada, Jumat (20/10/23).

Kekurangan suplai air laut bahkan telah berdampak bagi budidaya ikan di Desa Genengmulyo. Ikan milik petani dengan usia lima bulan bahkan telah dilaporkan mengalami kematian setalah air laut berkurang.

Menurut Khudori agar tidak mengalami kerugian lebih besar beberapa petani mengakali dengan mengeluarkan biaya lebih. Para petani dengan secara swadaya menggunakan pompa untuk menaikan air dari laut ke tambak.

“Sedangkan saat memompa air dilakukan dengan dua tahap. Satu dari laut ke sungai, kemudian dari sungai dinaikan ke tambak,” terang Khundori.

Untuk diketahui, ancaman gagal panen para pemilik tambak akibat sedimentasi tidak hanya dirasakan di Desa Agungmulyo dan Genengmulyo semata. Desa Langgenharjo, Bakaran Kulon, Bakaran Wetan, Dukutalit dan Growong Lor di Kecamatan Juwana juga dihadapkan pada permasalahan serupa.

Pos terkait