Mercusuar.co, Purbalingga – Tokoh kemanusiaan, Pendiri BFLs Purbalingga Bunda Mudjijah meninggal setelah usai menolong tetangga yang meninggal untuk dibawa ke rumah sakit. Hal itu disampaikan Babeh, suami Bunda Mudjijah kepada Mercusuar.co di rumahnya, Perum Puri Boja, Bojanegara, Kecamatan Padamara, Minggu (30/4/2023).
“Tadi pagi, sekitar pukul 01.00 wib, Bunda menolong tetangga yang meninggal untuk dicek kepastiannya ke rumah sakit. Namun saat sedang mengurus administrasi bund mendadak dadanya terasa sakit,” kata Babeh.
Babeh menjelaskan, Bunda Mudjijah ahirnya langsung ditangani tim perawat Rumah Sakit Goeteng Tanudibrata untuk mendapat perawatan. Namun pada pukul 10.00 wib Bunda Mudjijah tidak bisa tertolong, meninggal di rumah sakit tersebut.
“Saat itu langsung ditangani dokter, sampai opname. Cuma belum sempat masuk ruang ICU Bunda meninggal,” jelasnya.
Kemudian berita meninggalnya Bunda Mudjijah, sosok wanita yang selalu konsen menolong orang tidak mampu tersebut tersebar di sejumlah akun Facebook. Tutik Javier menuliskan, “Terlalu banyak kenangan bersamamu bunda. Tutik pasti merindukanmu. Saya bersaksi bunda adalah orang baik, Sangat baik. Bahkan semalam sedang mengantar tetangga ke IGD saat bunda tumbang dan berpulang pagi ini. Bundaku yang selalu sat set begitu mendengar berita seseorang sakit dan butuh pertolongan. Tak pake nanti, nanti, ketika diminta bantuan, tak peduli siang malam. Selamat jalan bundaku, Bunda Mudjijah. Semoga Allah lapangkan kubur, dan tempatkan di sisi terbaik. Semoga husnul khatimah,” tulis Tutik.
Sejumlah akun Facebook yang lain juga berderet mengucapkan belasungkawa, “Innalilahi wainailaihi lillahi rojiun. Selamat jalan Bunda Mudjijah Barda, Pendiri Warung Dhuafa Bojanegara. Sosialmu sungguh luar biasa, semoga amal ibadahmu, Iman Islammu diterima Allah SWT. Disaat aku betul-betul lagi butuh bimbinganmu takdir menghendaki dirimu kembali ke penciptaNya. Makasih selama ini sudah menjadi teman keluh kesah ku. Tidurlah dengan tenang Bunda,” tulis Anita Yosita.
“Mudjijah atau kupanggil Bunda Mudji (Mudjijah Barda) sangat lekat dengan kegiatan sosial di Purbalingga. Beliau penggerak warung untuk dhuafa, santunan fakir miskin, ambulan gratis, layanan untuk penderita thalasemia dan aksi sosial lainnya.
Setiap ada kegiatan sosial, selau ada Dia. Kalau ada bencana, ada pula sosok Bunda Muji di sana.
Pertama kenal Bunda Mudjie sekira 2017 di Kedai Kebun Kingsan, yang memang markas Relawan Purbalingga Peduli (RPP) di mana mengawali kiprah kegiatan sosial. Bu Bidan itu datang bersama suami, sangat ringan tangan membantu apapun kegiatan RPP.
Saat itu, RPP lagi aktif-aktifnya. Kita menjadi perekat kegiatan sosial dengan tajuk Jarisatu (Jejaring Saling Bantu). Bunda jadi salah satu motor penggeraknya.
Kemudian, Bunda semakin aktif bergerak dengan membentuk BFLS (Barda Family Lumampah Sodaqoh), pegiat Warung Dhuafa, aktif di Jejaring Sibulan dan lainnya.
Hari ini, Bunda Mudji pergi. Ia meninggalkan kesan sangat baik. Jiwa sosialnya sangat tinggi.
Semoga amal ibadah beliau diterima dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Nya. Aamiin. Selamat Jalan Bunda Mudji,” tulis akun Igo Saputro.
Sementara itu, aktivis sosial Imam Yulianto yang hadir di rumah duka mengatakan, Bunda Mudjijah meninggalkan warisan kebaikan yang ahrus dirawat dan dilanjutkan. Salah satunya Warung Dhuafa yang hampir satu tahun lebih melayani makan gratis kaum dhuafa.
“Warisan bunda harus diteruskan, siapapun nanti yang bisa meneruskan. Warung Dhuafa jangan sampai berhenti, itu amal baik bunda,” katanya berpesan.(Angga)