MERCUSUAR.CO, Wonosobo – Sagon dikenal sebagai camilan tradisional khas Wonosobo. Sagon tersebut memiliki cita rasa khas dan unik. Keunikan dari rasa tersebut karena pembuatannya yang masih dilakukan dengan cara yang tradisional juga yaitu dengan cara dibakar dengan anglo.
Sagon sendiri dibuat dengan bahan-bahan seperti tepung beras, ketan, kelapa, gula dan dalam membuatnya diberi garam sedikit.
Pedagang sagon, Ny Thoyibbah (50) berjualan di depan toko emas cantik Wonosobo menuturkan kalau dia bisa menghabiskan sekitar 7kg tepung beras di kala jualannya ramai. Beliau berjualan dari pukul 8 pagi sampai 4 sore setiap harinya.
“Kalau ramai bisa sampai habis 7 kg tepung beras tetapi kalau sepi hanya bisa habis 2 kg saja”, ungkapnya.
Harga jualnya sendiri untuk per bijinya dibandrol dengan harga yang ramah di kantong cukup Rp 3.000, sudah bisa menikmati enaknya makanan asli Wonosobo.
Tetapi disaat virus corona melanda terjadi penurunan penjualan. Hal itu dikarenakan jarang ada orang yang keluar untuk beraktifitas bahkan para pelancong yang datang ke Wonosobo pun tidak ada.
“Biasanya hari Sabtu dan Minggu bisa untuk acuan ramai pembeli, tapi sekarang semua hari sama saja, yang penting telaten berjualan untuk melestarikan makanan khas wonosobo ini”, ungkapnya. (sya)