MERCUSUAR.CO – Profesor Riset Muhammad Reza Cordova mengungkapkan bahwa sampah plastik Indonesia memiliki potensi untuk menyeberang hingga ke pantai Afrika Selatan dalam waktu kurang lebih satu tahun.
Hal ini diungkapkan dalam orasi pengukuhan profesor risetnya yang berfokus pada pencemaran laut.
Menurut Reza Cordova, sekitar 10-20% sampah plastik dapat mencapai Samudra Hindia, dan dalam kurun waktu yang sama, sampah plastik Indonesia dapat ditemukan di pantai Afrika Selatan sebelum berpindah ke Samudra Atlantik.
Dia menyoroti bahwa masalah sampah plastik semakin meningkat karena paparan terhadap faktor-faktor seperti radiasi ultraviolet, gaya mekanik, reaksi oksidasi, hidrolisis, dan biodegradasi oleh mikroba alam yang mengakibatkan pengecilan ukuran sampah plastik.
Reza juga mencatat bahwa temuan lapangan menunjukkan jumlah plastik yang bocor melalui sungai lebih rendah daripada model secara global, namun tetap signifikan, terutama di sungai-sungai besar seperti yang bermuara ke Teluk Jakarta, Pantai Utara Jawa, dan Pantai Selatan Jawa.
Untuk mengatasi masalah pencemaran sampah plastik di lautan, Reza menyarankan investasi antara Rp 16-30 triliun. Meskipun jumlah ini besar, namun jika dibandingkan dengan kerugian yang ditimbulkan akibat pencemaran sampah plastik yang mencapai Rp 250 triliun per tahun, investasi tersebut dinilai relatif kecil.
Reza menggarisbawahi pentingnya upaya mitigasi seperti peningkatan layanan pengumpulan sampah, implementasi fasilitas pemulihan material, dan tanggung jawab produsen untuk mengurangi total sampah plastik yang bocor ke lingkungan laut. Hal ini diharapkan dapat membantu mencapai target-target mitigasi pencemaran sampah plastik hingga tahun 2025.