MERCUSUAR.CO, Pati – Ribuan hektare lahan pertanian yang tersebar di 52 desa di Kabupaten Pati terendam banjir sejak beberapa hari lalu. Para petani pun mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati mencatat, hingga Senin (18/3/2024) ribuan hektare lahan pertanian yang terendam banjir terletak di sembilan kecamatan. Yakni, Kecamatan Gabus, Kayen, Juwana, Dukuhseti, Jakenan, Winong, Pati, Sukolilo dan Wedarijaksa.
”Ini memang ada 9 kecamatan, kemudian ada 52 desa yang lahannya terkena banjir. Berbeda dengan rumah,” ujar Kepala Dispertan Pati Niken Tri Meiningrum.
Luas lahan pertanian yang terendam banjir terbagi menjadi lahan pertanian padi, jagung dan bawang merah. Untuk lahan pertanian padi yang terendam banjir sendiri seluas 6.955,4 hektare, lahan pertanian jagung seluas 153,1 hektaree dan lahan pertanian bawang merah seluas 20 hektare.
Kondisi tersebut salah satunya dirasakan oleh Sunhadi. Petani asal Kecamatan Jakenan Pati ini hanya bisa pasrah menyaksikan sawahnya kebanjiran.
Padi yang ia tanam di lahan seluas setengah hektar tenggelam dan tak terselamatkan. Sunhadi pun terpaksa merugi hingga puluhan juta rupiah, padahal padinya sudah waktunya panen.
“Kerugian kurang lebih Rp 20 juta. Karena enggak sempat diselamatkan, banjir datangnya mendadak. Kalau pun misalnya bisa diselamatkan, itu susah mengeringkannya,” kata Sunhadi pada, Rabu (20/3/24).
Kejadian seperti ini bukan kali pertama ia dialami. Hampir setiap musim hujan tiba sawahnya kebanjiran dan beberapa kali tanamnya mengalami gagal panen atau puso.
Sunhadi hanya satu contoh saja petani di daerah berjuluk Bumi Mina Tani ini yang merugi akibat tanamannya kebanjiran. Mengingat ada ribuan hektar lahan persawahan di Pati yang bernasib serupa.