MERCUSUAR, Purbalingga – Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Kabupaten Purbalingga berhasil keluar dari daftar lima kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan tertinggi di provinsi tersebut. Hal ini disampaikan saat audiensi BPS Purbalingga dengan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) di ruang rapat Bupati pada Jumat (26/7/2024).
Saat ini, tingkat kemiskinan di Kabupaten Purbalingga berada di angka 14.18%, mengalami penurunan sebesar 0.81% dibandingkan dengan tahun 2023 yang berada di angka 14.99%.
“Dalam hal persentase penduduk miskin (makro), Kabupaten Purbalingga telah mengalami peningkatan posisi dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2022, kita berada di peringkat 32, atau tingkat kemiskinan tertinggi ke-4 di Jawa Tengah. Pada tahun 2023, kita naik ke peringkat 31, atau tingkat kemiskinan tertinggi ke-5 di Jawa Tengah. Dan pada tahun 2024 ini, kita berhasil mencapai peringkat 30, atau tingkat kemiskinan tertinggi ke-6 di Jawa Tengah,” ujar Bupati Tiwi.
Dalam hal persentase penduduk miskin ekstrem, Kabupaten Purbalingga juga menunjukkan perbaikan, naik dari peringkat 24 pada tahun 2022 menjadi peringkat 19 pada tahun 2023.
Bupati Tiwi mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini, yang menunjukkan kinerja positif jajaran pemerintahan daerah dalam upaya menurunkan angka kemiskinan di Purbalingga. Bupati Tiwi menegaskan akan terus berupaya keras untuk menjaga agar garis kemiskinan di Kabupaten Purbalingga tidak kembali naik.
“Capaian ini tidak boleh membuat kita berpuas diri. Proses dan hasil yang telah dicapai harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan,” tambahnya.
Kepala BPS Purbalingga, Slamet Romelan, menambahkan bahwa persentase penurunan tingkat kemiskinan di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2024 yang mencapai 0.81% adalah yang terbaik di antara seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
