Mercusuar.co – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) akhir-akhir ini terlibat tawuran dengan Brajamusti di kawasan Jalan Taman Siswa, pada Minggu (4/5/23). Tawuran ini dilatarbelakangi penganiayaan yang melibatkan anggota PSHT dan anggota Brajamusti di kawasan Parangtritis, Bantul pada akhir mei lalu
Akhirnya Persaudaraan Setia Hati Terate dan Brajamusti berakhir berdamai di Mapolda DIY, Senin (5/6/23). Lalu apa itu PSHT? Kapan berdirinya? Untuk mengetahui lebih jauh, simak ulasan berikut.
Pengertian dan Keanggotaan PSHT
PSHT atau Persaudaraan Setia hati Ternate adalah sebuah Organisasi silat yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922. Perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate ini telah memiliki pengikut mencapai jutaan orang.
Saat ini PSHT memiliki sekitar 7 juta anggota di 236 cabang se kabupaten/kota di Indonesia, 10 komisariat di perguruan tinggi dan 10 komisariat luar negeri di Malaysia, Belanda, Rusia, Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Prancis.
Sejarah Berdirinya PSHT
Pada tahun 1922, Ki Hadjar Hardjo Oetomo salah satu pengikut aliran pencak silat Setia Hati yang berasal dari Pilangbango, Madiun meminta izin kepada Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo untuk mendirikan pusat pendidikan pencak silat dengan aliran Setia Hati.
Niat ini dilatarbelakangi keadaan saat itu di mana ilmu pencak silat hanya diajarkan kepada mereka yang memiliki status bangsawan seperti bupati, wedana atau masyarkat bangsawan yang memiliki gelar raden, sehingga Ki Hardjo Oetomo berniat agar ilmu pencak silat ini bisa dipelajari oleh rakyat jelata dan pejuang perintis kemerdekaan.
Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo setuju atas ide ini asalkan pusat pendidikan nanti harus memiliki nama yang berbeda. Akhirnya didirikanlah SH PSC (Persaudaraan Setia Hati “Pemuda Sport Club”).
Akhirnya pada tahun 1942, salah seorang murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang bernama Soeratno Sorengpati mengganti nama SH PSC menjadi Setia Hati Terate. Perubahan ini lalu disepakati saat kongres pertama yang diadakan di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Madiun pada tahun 1948.
PSHT lalu mengubah diri dari sistem yang berbentuk perguruan menjadi sistem berbentuk persaudaraan untuk mendukung konsep demokratisasi organisasi, namun konsepsi dan tradisi sistem perguruan masih tetap dilanjutkan.
Selanjutnya PSHT semakin berkembang, setelah Mas Irsjad (salah satu murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo) menjadi ketua dan memperkenalkan 90 senam dasar, jurus 1–4, jurus belati, dan jurus toya.
Jurus-jurus perguruan juga diperbarui oleh Mas Imam Koesoepangat untuk membedakan diri dari jurus-jurus Djojo Gendilo Tjipto Muljo milik SH Winongo atau sekarang di kenal dengan Setia Hati Panti.