Presiden Korea Selatan Umumkan Darurat Militer, Terancam Pemakzulan

Masyarakat Korea Selatan memprotes kebijakan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol yang memberlakukan darurat militer. (Twitter/@RWWReborn)
Masyarakat Korea Selatan memprotes kebijakan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol yang memberlakukan darurat militer. (Twitter/@RWWReborn)

Seoul, Mercusuar.co – Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol memberlakukan darurat militer bagi negaranya.

Korea Selatan belum pernah mengalami darurat militer selama lebih dari 40 tahun. Keterkejutan rakyat Korea Selatan ini pun dalam sekejap berubah menjadi kemarahan.

Bacaan Lainnya

Akhirnya, keadaan darurat militer Korea Selatan hanya berlangsung beberapa jam, karena menuai reaksi keras dari parlemen dan rakyat.

Yoon menggelar rapat Kabinet pada Rabu pagi dan secara resmi menyetujui pencabutan darurat militer. Pencabutan itu muncul setelah Majelis Nasional menggelar pemungutan suara.

Total 190 anggota parlemen yang hadir, telah memberikan suara bulat menentang keputusan Yoon.

Pengumuman mengejutkan Yoon pada Selasa malam telah memicu kebuntuan dengan parlemen. Parlemen menolak upaya Yoon melarang aktivitas politik dan menyensor media.

Pada satu titik, anggota parlemen bahkan menggunakan alat pemadam kebakaran untuk mencegah militer memasuki parlemen.

Sistem pertahanan anti-pesawat Korea Selatan pun dikabarkan ikut turun setelah darurat militer digaungkan oleh Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.

Ini adalah self-propelled anti-aircraft system terbaru Korea Selatan, K30W “Chunho” dengan dua meriam otomatis kaliber 30mm

Tak pelak, Yoon Suk Yeol pun menghadapi ancaman pemakzulan setelah mengumumkan darurat militer.

Pos terkait