Wonosobo, Mercusuar– Tim pengabdian masyarakat dari Politeknik Negeri Semarang (Polines) melakukan inovasi dalam mendukung petani kelompok tani ATASI Wonosobo. Inovasi ini untuk mengatasi berbagai permasalahan yang selama ini menghambat produktivitas budidaya benih kentang di screen house.
Tim pengabdian terdiri dari M. Cahyo Ardi Prabowo, S.T., M.Tr.T., Dr. Eng, Ir. Irfan Mujahidin, S.T., M.T., M.Sc., IPP., Atikah Ayu Janitra, S.Si., M.T., dan Irin Mirrah Luthfia, S.ST., MM. Menurut M. Cahyo Ardi Prabowo, S.T., M.Tr.T. selaku Tim Pengabdian Masyarakat Polines mengatakan, petani menghadapi beberapa kendala.
Pertama kata Cahyo, proses irigasi kabut pada rak benih kentang dalam screen house masih dilakukan secara manual, menyulitkan mobilitas petani di ruang budidaya. “Kedua, lokasi screen house yang jauh membuat petani harus melakukan pekerjaan berulang kali, yang menghabiskan banyak waktu dan biaya,” ujarnya melalui rilis pada Jumat (20/12/2024).
Ketiga, kurangnya penerapan teknologi monitoring membuat petani tidak dapat memantau kondisi screen house secara optimal, sehingga berpotensi mengurangi kualitas benih. Sehingga, Tim pengabdian Polines menghadirkan solusi berupa sistem irigasi kabut otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat bekerja secara terjadwal.