Pj Bupati Temanggung Optimistis Percepat Penurunan Kemiskinan dengan Strategi Pemberdayaan Masyarakat dan Program RTLH

Penjabat (Pj) Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo, menyatakan keyakinannya bahwa Kabupaten Temanggung dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan.
Penjabat (Pj) Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo, menyatakan keyakinannya bahwa Kabupaten Temanggung dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan.

MERCUSUAR, Temanggung, 26 Juli 2024 – Penjabat (Pj) Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo, menyatakan keyakinannya bahwa Kabupaten Temanggung dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan. Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Aula Progo, Kantor Bappeda Temanggung, Rabu siang.

Hary Agung Prabowo optimistis Temanggung mampu mewujudkan percepatan penurunan angka kemiskinan dengan berbagai program dan strategi. Angka kemiskinan di Temanggung tercatat turun menjadi 8,67% pada tahun 2024. Penurunan ini didukung oleh berbagai upaya, termasuk pemberdayaan masyarakat dan program RTLH.

Bacaan Lainnya

Hary Agung Prabowo mengungkapkan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Temanggung pada tahun 2024 tercatat sebesar 8,67%, mengalami penurunan 0,59% dari tahun sebelumnya yang sebesar 9,26%. “Alhamdulillah, tahun ini berdasarkan hasil surat dari BPS, kemiskinan kita mengalami penurunan 0,59 persen dari angka 9,26 persen menjadi 8,67 persen,” jelasnya.

Tidak hanya angka kemiskinan secara umum yang turun, kemiskinan ekstrem di Kabupaten Temanggung juga mengalami penurunan signifikan. “Kemiskinan ekstrem kita turun dari 0,89 persen menjadi 0,33 persen, angkanya kurang lebih 2.850 jiwa. Langkah-langkah yang dilakukan, termasuk percepatan melalui berbagai program kegiatan seperti RTLH, pemberdayaan masyarakat, dan UMKM,” terang Hary Agung.

Kepala Bappeda Temanggung, Dwi Sukarmei, menambahkan bahwa ada delapan faktor yang mempengaruhi kemiskinan ekstrem. Salah satunya adalah pendapatan per individu yang tidak lebih dari Rp11.000 per hari. Selain itu, masih adanya pelayanan sanitasi dan layanan air bersih yang minim. “Selebihnya adalah banyaknya masyarakat dengan tingkat pendidikan lulusan SD atau bahkan tidak lulus sekolah. Faktor terakhir adalah masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai buruh atau cenderung ke pengangguran,” tambahnya.

Dwi Sukarmei mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki tiga strategi penanggulangan untuk mengatasi kemiskinan. “Pertama, kita mengurangi beban pengeluaran dan peningkatan pendapatan. Tetap harus ada kegiatan-kegiatan yang membantu biaya sekolah atau masyarakat miskin,” jelasnya.

Hary Agung Prabowo menambahkan bahwa penurunan angka kemiskinan dari 78.000 orang menjadi 62.000 orang merupakan pencapaian yang luar biasa. “Alhamdulillahnya lagi, Kabupaten Temanggung menjadi urutan ke-13 se-Jawa Tengah dan ke-2 di Purwomanggung. Sehingga ke depannya kita akan turunkan kembali angka kemiskinannya,” tandasnya.

Dengan berbagai upaya dan strategi yang telah dilakukan, Hary Agung Prabowo optimistis bahwa Kabupaten Temanggung akan terus mengalami penurunan angka kemiskinan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial di wilayah tersebut. (Bgs)

Pos terkait