MERCUSUAR.CO – Viral semua rumah di Kota Cimahi yang dihuni oleh 14 kepala keluarga (KK) atau 34 jiwa. Hal ini berdasarkan temuan petugas Pantarlih saat melakukan coklit jelang Pilkada Sekretaris Daerah (Sekda) Pada Selasa, 9 Juli 2024 kemarin. Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan mendatangi langsung rumah yang berlokasi di Kampung Cisurupan, RT 02/07, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
“Memang betul ada satu rumah berisikan banyak KK. Tapi dari jumlah itu ternyata ada sebagian anggota keluarga yang sudah pindah. Ini akan kami tindaklanjuti, ini adalah bahan yang saya dapat untuk dilaporkan kepada Pak Pj Wali Kota,” ujar Dikdik.
Dikdik mengatakan, hasil pengecekan secara langsung kondisi rumah tersebut memang cukup memprihatinkan. Pihaknya akan melakukan musyawaroh dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan melakukan assesment mulai dari kondisi rumah hingga keberadaan penghuninya.
“Memang mengkhawatirkan juga, insyaAlloh ini akan kita tindaklanjuti kita bahas dengan SKPD. Kita akan assesment sehingga kita tahu persis apa yang harus dilakukan untuk bisa menyelesaikan atau membantu keluarga ini,” sebutnya.
“Tapi yang saya maksud memberi pemahaman kepada anggota keluarga di sini sehingga mereka secara kesadaran untuk melakukan penyesuaian. Ketika memang sudah pindah sesuai dengan alamat baru, tidak menggunakan alamat yang lama sehingga tidak menimbulkan ke tidak wajaran,” imbuh Dikdik.
Dalam kesempatan itu, Dikdik juga mengingatkan kepada masyarakat Kota Cimahi untuk mengurus administrasi kependudukan jika pindah domisili. Menurut dia, pengurusan administrasi kependudukan saat pindah rumah merupakan hal penting agar ada tertib administrasi dan mencegah ke tidak wajaran seperti yang terjadi di rumah yang viral tersebut.
Dirinya juga membahas terkait kebutuhan hunian di Kota Cimahi yang dinilanya cukup tinggi. Ditegaskan dia bahwa Pemkot Cimahi memiliki Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) yang diperuntukan bagi masyarakat Kota Cimahi.
Hanya saja menurut Dikdik jumlah huniannya memang terbatas “Sebetulnya kami sudah menyiapkan yang namanya Rusunawa, diperuntukan untuk sodara kita yang membutuhkan hunian tapi jumlahnya memang terbatas. Mungkin nanti salah satunya dengan proses seleltif sehingga orang yang menempati Rusunawa ini adalah orang yang memenuhi kriteria untuk bisa memamfaatkannya,” pungkasnya.