Mercusuar.co, Purbalingga – Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 tingkat Kabupaten Purbalingga, mengilhami Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Purbalingga dan sejumlah Lintas Komunitas Peduli Purbalingga untuk menggelar sarasehan di sanggar Pramuka Kwarcab Kabupaten Purbalingga, Rabu (31/5/2023) malam. Sarasehan yang diikuti 28 Komunitas juga dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan Ketua DPRD HR Bambang Irawan.
Sebelum Sarasehan yang dipimpin oleh Ketua PWI Kabupaten Purbalingga Joko Santoso, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berkenan memberikan sambutan. Dalam sambutannya Bupati mengingatkan kepada seluruh warga Purbalingga pada umumnya dan para komunitas di Purbalingga pada khususnya tetap menjaga dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni Pancasila serta menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Bupati juga mengingatkan kaitannya dengan tahun politik yang sebentar lagi akan menghadapi Pemulihan Umum (Pemilu), Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan, Kepala Daerah (Pilkada) serta Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di kabupaten Purbalingga. Diharapkan masyarakat di Kabupaten Purbalingga harus berpegang teguh pada Pancasila.
“Kalau kita ini menganggap Pancasila penting, kalau kita merasa Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, cara yang harus kita lakukan menghadapi tahun politik adalah bagaimana kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Bupati Tiwi
Bupati menjelaskan, ajang pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 2024 mendatang tentu akan muncul perbedaan pendapat dan pilihan. Menurutnya, perbedaan pilihan adalah hal yang wajar . AdAkan tetapi dengan perbedaan pilihan itu jangan sampai membuat masyarakat terpecah belah. Apapun pilihannya, persatuan tetap dinomorsatukan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan mengungkapkan Pancasila adalah ideologi yang sakti. Menurutnya Indonesia tidak akan mampu bertahan tanpa Pancasila. Marwah yang digerakkan Pancasila adalah Gotong royong.
“Dalam pengaplikasian di masyarakat, Pancasila memang ada kelunturan dari gotong royong itu sendiri. Oleh karenanya tidak keliru kita sebagai generasi muda untuk terus mendengungkan Pancasila,” ungkapnya.
Bambang mengatakan, dengan terus menerus menggaungkan Pancasila, Pancasila akan terjaga dari orang-orang yang berniat ingin merubah ideologi bangsa dengan ideologi yang lain, akan berhenti dengan sendirinya.
“Pada saatnya nanti akan membuat orang yang ingin merubah ideologi Pancasila tidak akan terjadi,” katanya.
Bicara soal Purbalingga, Bambang meyakini dalam sejarah di Purbalingga tidak pernah terjadi gerakan yang ekstrem/anarkis, sebab segala masalah selalu diselesaikan dengan musyawarah bersama.
“Ini saya yakini karena pondasi Pancasila di Kabupaten Purbalingga sangat kuat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi mengatakan, sarasehan malam Peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut bertujuan untuk mengingatkan kembali sejarah lahirnya Pancasila yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno dan para tokoh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia yang tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI).
“Gagasan dilaksanakannya sarasehan ini salah satunya adalah mengingat kembali sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa yang tentunya sarat dengan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong,” katanya.
Menurutnya, bersatunya komunitas yang terdiri dari berbagai ragam profesi dan kegiatan tersebut menunjukkan semangat kontribusi dalam membangun Kabupaten Purbalingga.
“Komunitas ini tidak punya dana, tapi punya semangat kebersamaan untuk membantu warga tanpa pamrih. Setiap ada kejadian mereka dengan sigap meluncur ke lokasi untuk membantu,” ujarnya.
Diketahui, Sarasehan Lintas Komunitas Peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut mengambil tema ‘Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global’ dengan pemateri Tokoh Lintas Agama Kabupaten Purbalingga, Kris Hartoyo Yahya, sedang bertindak sebagai moderator Ketua PWI Joko Santoso.(Angga)