Penanganan Stunting Kota Semarang, Narendra: Perlu Penerapan Anggaran Secara Proporsional

Benediktus Narendra Keswara, anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Semarang dari fraksi PSI.
Benediktus Narendra Keswara, anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Semarang dari fraksi PSI.

MERCUSUAR.CO, SEMARANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Benediktus Narendra Keswara, mengatakan untuk lebih memaksimalkan penanganan stunting di Kota Semarang, perlu diterapkan anggaran secara proporsional dalam penerapannya.

“Yang dimaksud dengan anggaran sistem proporsional itu, ya disesuaikan dengan jumlah RW (Rukun Warga, red) yang ada di tiap-tiap kelurahan di Kota Semarang, jangan dipukul rata atau jangan disamakan anggarannya tiap kelurahan,” ujar Narendra, anggota Komisi D DPRD Kota Semarang tersebut, Minggu (9/6/2024).

Narendra menerangkan, jumlah RW di tiap kelurahan itu berbeda jumlahnya, ada yang 10 RW bahkan lebih, ada juga yang hanya 3 RW. Oleh sebab itu harus berbeda jumlah anggarannya, khusus untuk program penanganan stunting.

“Jadi jangan disamakan anggarannya, untuk kelurahan yang hanya 3 RW dan kelurahan yang memiliki 10 RW atau lebih. Harus proporsional, agar penanganan stunting bisa berjalan lebih maksimal,” tandasnya.

Anggota DPRD dari fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut menambahkan, saat ini penanganan stunting di Kota Semarang sudah cukup bagus dan berdampak positif terhadap penurunan jumlah anak stunting. Dan sebagai anggota legislatif, pihaknya akan selalu mensupport pengadaan dalam hal pemberian makanan tambahan (PMT) yang bergizi untuk penurunan jumlah anak stunting.

“Anggota dewan berkomitmen, untuk pencegahan stunting dan akan mensupport makanan tambahan yang bergizi, untuk bergerak bersama agar kota semarang zero stunting. Selain itu, untuk masalah stunting di Kota Semarang, kami melihat semakin menurun masalah stunting ini ya,” terangnya.

Disampaikan pula terkait tugas-tugas kedewanan, Narendra Keswara menyatakan, di tahun sebelumnya sudah terselesaikan program-programnya dan untuk periode tahun 2024-2029 diharapkan dapat lebih menyentuh kepada masyarakat.

“Program-program kedewanan diharapkan di tahun 2024-2029 bisa lebih menyentuh kepada masyarakat. Selama ini di periode sebelumnya, program-program kedewanan kemudian aspirasi-aspirasi dapat terealisasi dan terselesaikan dengan baik,” pungkasnya.(day)

Pos terkait