“Heritage Pabrik Gula Tasikmadoe Run 2025” Magnet Lari Sekaligus Penggerak Ekonomi Lokal

IMG 20251108 WA0003

MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Daya tarik sejarah dan kemegahan arsitektur kuno berhasil menarik ribuan pasang kaki untuk berlari di Karanganyar. Eks bangunan heritage Pabrik Gula (PG) Tasikmadoe menjadi sorotan utama dalam gelaran perdana “Heritage Pabrik Gula Tasikmadoe Run 2025” yang akan dimulai Minggu (9/11) besok.

Tidak kurang dari 1.700 pelari dari berbagai daerah siap adu ketahanan dalam dua kategori jarak, yakni 5 km dan 10 km, dengan mengambil start dan finish di kompleks bangunan PG Tasikmadu. Angka ini melampaui target awal 1.500 peserta, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap event berbasis warisan budaya ini.

Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana, menegaskan bahwa event ini bukan sekadar lomba lari biasa, melainkan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Karanganyar sekaligus ajang promosi wisata heritage.

“Kita kenalkan potensi (PG Tasikmadu) yang selama ini mungkin belum tergarap maksimal, melalui event lari ini,” ujar Adhe Eliana dalam konferensi pers, Jumat (7/11). “Kami optimistis, ini akan berhasil meningkatkan kunjungan wisata ke Karanganyar,” tambahnya.

Kehadiran 1.700 pelari beserta rombongan dan penonton secara langsung dipercaya akan memberikan dampak positif signifikan terhadap ekonomi masyarakat sekitar. Mulai dari akomodasi, kuliner, hingga produk UMKM lokal akan merasakan geliat ekonomi dari keramaian yang tercipta, menjadikan bangunan bersejarah tersebut sebagai magnet yang menggerakkan roda perekonomian.

Ketua PASI Karanganyar, Prasetya Ady Saputra, memastikan persiapan teknis lomba sudah mencapai 95 persen, termasuk tim medis dan marshall. Rute lari dirancang tidak hanya menantang, tetapi juga mengajak peserta mengenal Karanganyar lebih dekat:

Rute 5 km akan menyusuri Jalan Lawu, melewati kawasan Bonjot, Pokoh, dan Desa Ngijo sebelum kembali ke PG Tasikmadu.
Rute 10 km akan menyusuri Jalan Lawu, Tentara Pelajar hingga simpang lima Beji, ke Jalan Gatot Subroto, dan kembali ke finish di PG Tasikmadu.

Direktur Utama PUD Aneka Usaha, Samidi, menjelaskan total hadiah yang disiapkan mencapai Rp 18 juta, ditambah doorprize menarik seperti dua sepeda motor dan sepeda gunung. Ia juga menambahkan bahwa event ini merupakan bagian dari kampanye hidup sehat, sembari mengajak masyarakat “mengenal secuil sejarah Karanganyar yang tertuang di Pabrik Gula Tasikmadu.”

PG Tasikmadu Run 2025 membuktikan bahwa bangunan bersejarah dapat dihidupkan kembali bukan hanya sebagai monumen, tetapi sebagai destinasi aktif yang mampu menarik minat wisatawan dan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.

Sejarah PG Tasikmadu sendiri berawal pada tahun 1861 yang ditandainya berdiri PG Colomadu, yang kemudian keuntungannya oleh Raja Mangkunegoro 4 itu digunakan untuk membangun PG Tasikmadu tahun 1871 beroperasi Nasional 1874. Pembangunan pabrik gula Tasikmadu ini dimasukkan untuk kesejahteraan rakyat hingga memicu peradaban baru kala itu. (hrs)

 

“Heritage Pabrik Gula Tasikmadoe Run 2025” Magnet Lari Sekaligus Penggerak Ekonomi Lokal

MERCUSUAR.CO, Karanganyar – Daya tarik sejarah dan kemegahan arsitektur kuno berhasil menarik ribuan pasang kaki untuk berlari di Karanganyar. Eks bangunan heritage Pabrik Gula (PG) Tasikmadoe menjadi sorotan utama dalam gelaran perdana “Heritage Pabrik Gula Tasikmadoe Run 2025” yang akan dimulai Minggu (9/11) besok.

Tidak kurang dari 1.700 pelari dari berbagai daerah siap adu ketahanan dalam dua kategori jarak, yakni 5 km dan 10 km, dengan mengambil start dan finish di kompleks bangunan PG Tasikmadu. Angka ini melampaui target awal 1.500 peserta, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap event berbasis warisan budaya ini.

Wakil Bupati Karanganyar, Adhe Eliana, menegaskan bahwa event ini bukan sekadar lomba lari biasa, melainkan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Karanganyar sekaligus ajang promosi wisata heritage.

“Kita kenalkan potensi (PG Tasikmadu) yang selama ini mungkin belum tergarap maksimal, melalui event lari ini,” ujar Adhe Eliana dalam konferensi pers, Jumat (7/11). “Kami optimistis, ini akan berhasil meningkatkan kunjungan wisata ke Karanganyar,” tambahnya.

Kehadiran 1.700 pelari beserta rombongan dan penonton secara langsung dipercaya akan memberikan dampak positif signifikan terhadap ekonomi masyarakat sekitar. Mulai dari akomodasi, kuliner, hingga produk UMKM lokal akan merasakan geliat ekonomi dari keramaian yang tercipta, menjadikan bangunan bersejarah tersebut sebagai magnet yang menggerakkan roda perekonomian.

Ketua PASI Karanganyar, Prasetya Ady Saputra, memastikan persiapan teknis lomba sudah mencapai 95 persen, termasuk tim medis dan marshall. Rute lari dirancang tidak hanya menantang, tetapi juga mengajak peserta mengenal Karanganyar lebih dekat:

Rute 5 km akan menyusuri Jalan Lawu, melewati kawasan Bonjot, Pokoh, dan Desa Ngijo sebelum kembali ke PG Tasikmadu.
Rute 10 km akan menyusuri Jalan Lawu, Tentara Pelajar hingga simpang lima Beji, ke Jalan Gatot Subroto, dan kembali ke finish di PG Tasikmadu.

Direktur Utama PUD Aneka Usaha, Samidi, menjelaskan total hadiah yang disiapkan mencapai Rp 18 juta, ditambah doorprize menarik seperti dua sepeda motor dan sepeda gunung. Ia juga menambahkan bahwa event ini merupakan bagian dari kampanye hidup sehat, sembari mengajak masyarakat “mengenal secuil sejarah Karanganyar yang tertuang di Pabrik Gula Tasikmadu.”

PG Tasikmadu Run 2025 membuktikan bahwa bangunan bersejarah dapat dihidupkan kembali bukan hanya sebagai monumen, tetapi sebagai destinasi aktif yang mampu menarik minat wisatawan dan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.

Sejarah PG Tasikmadu sendiri berawal pada tahun 1861 yang ditandainya berdiri PG Colomadu, yang kemudian keuntungannya oleh Raja Mangkunegoro 4 itu digunakan untuk membangun PG Tasikmadu tahun 1871 beroperasi Nasional 1874. Pembangunan pabrik gula Tasikmadu ini dimasukkan untuk kesejahteraan rakyat hingga memicu peradaban baru kala itu. (hrs)

Pos terkait