Pemerintah Gelontorkan Dana Rp3,79 Triliun untuk PON XXI Aceh- Sumut yang Kontroversial

WhatsApp Image 2024 09 23 at 11.15.23 40a4c09d

WONOSOBO , Mercusuar.co – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara yang berlangsung pada 9-20 September 2024 menjadi sorotan publik. Penyelenggaraan PON XXI di dua provinsi itu menuai kritik lantaran fasilitas, kesiapan venue pertandingan, dan akomodasi atlet yang tak sesuai dengan harapan.

Pemerintah yang terus mengalokasikan dana besar untuk memastikan kesuksesannya. Berdasarkan data dari kemenkeu dan Kemenpora PON XXI yang digelar di Aceh dan Sumatra Utara pada 2024 diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp3,79 triliun.
Namun dari segi infrastruktur masih belum rampung. Carut marut dengan alasan cuaca eksterime.

Untuk pertama kalinya, PON XXI digelar di dua provinsi sekaligus, dengan Aceh sebagai tuan rumah baru dan Sumatra Utara yang sebelumnya pernah menjadi tuan rumah pada PON edisi 1953.

Dikutip dari Media sosial PON XXI menurut keterangan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, dana sebesar Rp3,79 triliun berasal dari APBN serta APBD Aceh dan Sumatra Utara. Dari total anggaran tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut berkontribusi signifikan.

Di Aceh, Kemenpora memberikan dukungan sebesar Rp270,3 miliar untuk kebutuhan pertandingan, upacara, dan peralatan. Sementara itu, APBN melalui PUPR dialokasikan sebesar Rp793,5 miliar, yang meliputi renovasi venue di Banda Aceh sebesar Rp536,8 miliar, venue dayung dan pacuan kuda sebesar Rp135,7 miliar, serta rehabilitasi venue tambahan lainnya senilai Rp121 miliar. Anggaran APBD Aceh mencapai Rp640 miliar, terbagi atas biaya penyelenggaraan Rp525 miliar dan infrastruktur Rp115 miliar.

Sementara itu, di Sumatra Utara, Kemenpora mengalokasikan Rp216,9 miliar, dengan tambahan Rp809,4 miliar dari PUPR. Dana ini digunakan untuk pembangunan Stadion Utama Sumatra Utara sebesar Rp587 miliar, pembangunan jalan menuju stadion sebesar Rp211,4 miliar, serta jalan menuju kawasan gateball sebesar Rp11 miliar. Total APBD Sumatra Utara mencapai Rp1,1 triliun, dengan pembagian Rp600 miliar untuk penyelenggaraan dan Rp463 miliar untuk infrastruktur.

Jika dibandingkan dengan lima edisi PON sebelumnya, PON XX Papua menjadi yang termahal dengan total anggaran Rp10,4 triliun. Dana tersebut mulai disiapkan sejak 2018 hingga 2021 melalui APBN. PON XX Papua, yang merupakan PON pertama di provinsi paling timur Indonesia, juga menjadi ajang penting bagi pemulihan nasional pasca-pandemi Covid-19.

Sementara itu, PON XIX Jawa Barat mencatat anggaran Rp3,1 triliun, sedangkan PON XVII Kalimantan Timur menelan biaya Rp4,5 triliun.

Meskipun anggaran PON XXI lebih rendah dari PON XX Papua, jumlah atlet yang berpartisipasi dan cabang olahraga yang dipertandingkan justru lebih besar. PON XXI akan melibatkan 13.039 atlet dari berbagai provinsi dengan total 65 cabang olahraga, lebih banyak dibandingkan PON sebelumnya yang melibatkan 7.039 atlet.(Gen)

Pos terkait