Kegagalan Pebulutangkis Indonesia ke Final China Open Disayangkan

img 20240920 wa0000jpg 20240920104229

Jakarta, Mercusuar– Pemerhati Bulutangkis sekaligus mantan Sekjen PBSI Achmad Budiharto menyayangkan gagalnya para pebulutangkis Indonesia. Melaju ke final China Open 2024 yang digelar di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou.

“Itu realita yang harus kita terima oleh kita semua. Ternyata, dominasi Indonesia di bulutangkis dunia tidak baik-baik saja,” kata Budiharto dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Minggu (22/9/2024).

Bacaan Lainnya

Tunggal putra andalan Indonesia Jonatan Christie tumbang dari wakil tuan rumah, Weng Hong Yang dengan skor 17-21, 18-21. Kemudian, ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dikalahkan wakil Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani (14-21, 22-24).

Terakhir sektor ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdiansyah/Gloria Emanuelle Widjaja  kalah dari tuan rumah, Yan Zhe/Huang Dong Ping (16-21, 15-21).

Meski demikian, ia tetap mengapresiasi perjuangan pebulutangkis Indonesia yang telah mencapai babak semifinal China Open 2024.

“Kita sebetulnya beruntung. Saya pikir mereka bermain di Turnamen BWF Super 1000 ini patut kita apresiasi ya, karena tidak gampang,” ucapnya.

Budiharto berharap seri turnamen BWF Super 1000 harus menjadi target para pebulutangkis Indonesia untuk menjuarainya. Selain itu, turnamen ini juga harus menjadi catatan bagi Ketua Umum PBSI yang baru, Fadil Imran.

“Ini menjadi catatan penting yang harus diperbaiki lagi. Supaya kejayaan bulutangkis kita bisa dikembalikan,” katanya, mengakhiri.

Pos terkait